BANJARNEGARAKU - Ketika bepergian baik sendiri atau bersama orang lain dan menempuh sebuah jarak perjalanan kita sering merasa saat pulang terasa lebih cepat daripada perjalanan saat berangkat padahal berjarak sama.
Fenomena ini disebut "Reurn Trip Effect", Nyatanya perjalanan pulang tidak benar-benar lebih cepat dibandingkan perjalanan pergi.
Lalu mengapa perjalanan pergi terasa lebih lama? Karena saat perjalanan pergi otak kita cenderung fokus untuk mencerna rute dan objek yang ditemui sepanjang perjalanan.
Baca Juga: Detasemen Jalamangkara Hantu Laut yang Sangat Ditakuti Milik Indonesia
Dikutip banjarnegaraku.com dari chanel youtube Kok Bisa, Ketika otak kita sedang fokus maka persepsi otak kita terhadap waktu akan terasa lama juga.
Sedangkan saat pulang dan melewati rute yang sama otak kita cenderung lebih familiar dan menyebabkan persepsi otak terhadap waktu terasa sebentar.
Sebuah penelitian di Selandia Baru menemukan bahwa fenomena ini lebih sering terjadi jika kita bepergian ke tempat baru sehingga otak kita harus bekerja dengan fokus.
Sementara Richard A. Block, seorang psikolog dari Montana State University berpendapat bahwa Return Trip Effect muncul karena orang-orang yang bepergian ingin berangkat untuk tepat waktu
sementara ketika pulang tidak demikian atau dengan kata lain tidak ditarget dengan waktu.