BANJARNEGARAKU – Pj Bupati Banjarnegara Tri Hasto Widirahmanto meminta kepada masyarakat untuk menerapkan budaya malu miskin.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi tim penanggulangan kemiskinan daerah di Pendapa Dipayudha Adigraha pada Selasa 28 Juni 2022.
“Budaya malu miskin perlu ditumbuhkan di tengah masyarakat, Camat dan Kades sampaikan data yang valis dan update tentang kondisi kemiskinan dilingkungan masing-masing,” ujarnya.
Baca Juga: Satukan Tekad Kerja Kemanusiaan, FPRB Kecamatan Batur Terbentuk, Berikut Pesan Ketua Terpilih
Lebih jauh dia menjelaskan, angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara mencapai 16,23 persen.
Sedang untuk Jawa Tengah rata-rata 11 persen, didalamnya juga terdapat Kemiskinan Ekstrem sebanyak 7,8 persen.
“Banjarnegara saat ini menduduki peringkat ke 31 persen di Provinsi Jawa Tengah,” lanjutnya.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten terus berupaya menangani masalah kemiskinan dengan berbagai hal dan langkah strategis.
Salah satu yang dilakukan yakni dengan menggelontorkan dana sebesar Rp.510,89 miliar yang digunakan untuk berbagai jaminan dan bantuan sosial serta Jaminan Kesehatan.
“Selain itu ada juga dana Rp40,89 miliar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, bantuan bibit dan peningkatan SDM,” tegas Tri Hasto.
Untuk mengurangi kantong-kantong kemiskinan, Pemkab mengucurkan dana sebesar Rp455,42 miliar untuk sarana prasarana insfrastruktur, jalan, jembatan, jambanisasi dan RTLH.
Baca Juga: Miris! Bocah Delapan Tahun Dilempar Ibunya ke Sungai, Berikut Selengkapnya
Pj Bupati Banjarnegara Tri Hasto juga berharap semua pihak untuk senantiasa bersinergi dan berkolaborasi untuk menanggulangi masalah kemiskinan.
“Salah satunya dengan memaksimalkan anggaran yang ada baik dari APBN, APBD, Baznas, CSR dan sumber-sumber lainya,” pungkasnya.***