Kesempurnaan Puasa Ramadhan, Prof Ahmad Rofiq: Wujud Ketaatan Hamba kepada Allah SWT - 1

- 1 April 2023, 08:24 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

Karena itu, kita wajib terus bersyukur sebagai hamba-hamba Allah yang mendapatkan anugerah sebagai orang yang beriman dan bertaqwa.

Banyak sekali orang yang secara geografis sedaerah dengan Rasulullah saw, tidak dikaruniai nikmat iman dan Islam.

Sementara kita yang sangat jauh dari tanah suci Mekah al-Mukarramah, namun Allah menganugerahi nikmat yang tidak bisa dinilai dengan apapun.

Puasa atau dalam Bahasa Arab ash-shaum artinya menahan. Dalam pengertian syara’, puasa adalah menahan makan dan minum serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa, dengan niyat dari terbit fajar shadiq hingga terbenamnya matahari.

Baca Juga: Ramadhan...Ashar Keliling Kembali Digelar, Bupati Tiwi Serap Aspirasi Masyarakat

Puasa mencegah perbuatan dari syahwat perut dan farji (kelamin) dari segala sesuatu yang masuk ke perut, baik obat atau semacamnya, dalam waktu tertentu oleh seseornag yang memiliki kecakapan melakukannya, yakni muslim, berakal sehat, tidak sedang menstruasi dan nifas, dengan niyat, yaitu menyengajanya hati untuk mewujudkan perbuatan.

Rukun puasa adalah menahan dari syahwat perut dan farji (kelamin), atau menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Madzhab Malikiyah dan Syafi’iyah menambah rukun lain, yaitu niyat di malam hari (biasanya) setelah shalat tarawih. Masa puasa: dari terbitnya fajar (shadiq) hingga terbenamnya matahari.

Dasarnya QS. Al-Baqarah (2) 187: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.

Baca Juga: Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Potensi Sanksi Berat FIFA untuk Indonesia Kata Zainudin Amali

Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x