BANJARNEGARAKU.COM – Dalam rangka memperingati World Clean Up Day, organisasi Siswa Pecinta Alam (SISPALA) GIGAS dari SMK Negeri 1 Mandiraja mengadakan kegiatan aksi bersih-bersih di Pasar Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat, 27 September 2024 ini diikuti oleh Sispala, guru, dan serta didukung penuh oleh pihak sekolah.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui aksi nyata di tempat umum.
Baca Juga: Kemajuan! di Banjarnegara Klitih Diperbaiki dengan Wajib Khatam 30 Juz
Dukungan Penuh dari Pihak Sekolah
Pelaksanaan World Clean Up Day 2024 di Pasar Purwasaba mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, yang memberikan fasilitas berupa kantong sampah dan sarung tangan plastik bagi para peserta aksi.
Bantuan dari pihak sekolah ini sangat penting untuk mendukung kelancaran kegiatan.
Kepala sekolah SMK Negeri 1 Mandiraja, Adi Suswanto, S.Pd menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam membina siswanya agar peduli terhadap lingkungan.
"Kegiatan ini bukan hanya ajang untuk membersihkan lingkungan, tetapi juga sebuah pendidikan karakter bagi siswa. Mereka dilatih untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap kebersihan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat," ujar Adi Suswanto, S.Pd ketika memberikan tanggapan terkait kegiatan world cleanup day tahun 2024.
Selain menyediakan sarana kebersihan, pihak sekolah juga memberikan edukasi kepada siswa tentang cara memilah sampah dan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Hal ini sejalan dengan tema global World Clean Up Day, yang tidak hanya fokus pada pembersihan sampah, tetapi juga pada pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Persiapan dan Partisipasi Siswa
Kegiatan ini dimulai sejak pagi hari dengan apel di halaman SMK Negeri 1 Mandiraja. Para peserta yang terdiri dari anggota SISPALA GIGAS dan siswa perwakilan dari berbagai kelas terlihat antusias dan siap berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih ini.
Setelah apel, rombongan siswa yang dipimpin oleh ketua SISPALA, Nova Fadhilah, bergerak menuju Pasar Purwasaba, tempat kegiatan berlangsung. Mereka membawa peralatan kebersihan yang telah disiapkan, termasuk kantong sampah, sarung tangan plastic.
Baca Juga: Koq Bisa? Pria Lebih Rentan Terserang Penyakit Dibanding Wanita, Ini Penjelasannya....
Setibanya di lokasi, para peserta segera membagi diri ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok bertugas membersihkan area tertentu di sekitar pasar.
Mereka mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di jalanan, sekitar lapak pedagang, hingga area parkir. Dengan semangat gotong royong, para siswa bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memastikan setiap sudut pasar bersih dari sampah.
Sampah Dipilah dan Ditimbang
Salah satu fokus utama dari kegiatan ini adalah proses pemilahan sampah. Anggota SISPALA GIGAS telah dibekali pengetahuan tentang cara memilah sampah organik dan anorganik.
Sampah organik seperti sisa-sisa makanan dan daun-daun kering dipisahkan dari sampah anorganik yang terdiri dari plastik, kertas, dan logam.
Setelah dikumpulkan, sampah-sampah tersebut dimasukkan ke dalam kantong sampah yang telah diberi label sesuai jenisnya.
Proses pemilahan ini tidak hanya dilakukan oleh para siswa, tetapi juga melibatkan pedagang dan pengunjung pasar. SISPALA GIGAS mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah, khususnya dalam hal memilah sampah sejak dari sumbernya.
Banyak dari pedagang yang terlibat mengaku baru menyadari betapa pentingnya memilah sampah untuk menjaga kebersihan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Setelah pemilahan sampah selesai, dilakukan penimbangan untuk mengetahui jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan. Penimbangan ini dilakukan dengan alat timbangan yang telah disediakan oleh panitia. Total sampah yang berhasil dikumpulkan mencapai 150 kilogram, dengan rincian 90 kilogram sampah organik dan 60 kilogram sampah anorganik.
Baca Juga: 3 Perpustakaan Lembaga Masyarakat Purbalingga Diusulkan untuk Standarisasi dalam Program PISA 2024
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Budi Hartono,S.Pd mengatakan bahwa hasil ini cukup memuaskan dan menunjukkan bahwa banyak sampah yang sebenarnya dapat dikelola dengan baik jika masyarakat lebih peduli.
"Dari penimbangan ini, kita bisa melihat bahwa sampah di pasar tidak hanya terdiri dari plastik dan bahan anorganik, tetapi juga banyak sampah organik yang sebenarnya bisa diolah menjadi kompos. Ke depan, kami berharap ada upaya lebih lanjut untuk mengelola sampah organik ini," ungkap beliau.
Edukasi Masyarakat tentang Pengelolaan Sampah
Selain membersihkan pasar, kegiatan World Clean Up Day 2024 ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Anggota SISPALA GIGAS tidak hanya terjun langsung ke lapangan untuk membersihkan sampah, tetapi juga mengadakan sosialisasi singkat kepada para pedagang dan pengunjung pasar tentang cara memilah sampah, bahaya sampah plastik bagi lingkungan, dan pentingnya daur ulang.
Nova Fadhilah, ketua SISPALA GIGAS, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam menangani sampah.
"Selama ini, banyak orang yang masih membuang sampah sembarangan atau tidak memilahnya dengan benar. Melalui kegiatan ini, kami ingin menyadarkan masyarakat bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik bisa berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan," ujar Nova.
Baca Juga: 3 Perpustakaan Lembaga Masyarakat Purbalingga Diusulkan untuk Standarisasi dalam Program PISA 2024
Ia juga menambahkan bahwa pemilahan sampah harus dimulai dari rumah tangga dan tempat-tempat umum seperti pasar. Dengan memilah sampah sejak dini, masyarakat dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan memperpanjang umur TPA itu sendiri.
"Kami juga berharap, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan plastik dan memilih bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan," tambahnya.
Harapan ke Depan
World Clean Up Day 2024 di Pasar Purwasaba ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk gerakan-gerakan peduli lingkungan yang lebih besar di Mandiraja dan sekitarnya. Pembina GIGAS, Mike Susanti,S.Pd , menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa menjadi kebiasaan yang diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami berharap masyarakat tidak hanya bersih-bersih saat ada acara seperti ini, tetapi juga bisa menerapkannya setiap hari. Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama, dan dengan kerja sama antara siswa, pemerintah, dan masyarakat, saya yakin kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," tutup Mike.
Kegiatan World Clean Up Day 2024 di Pasar Purwasaba ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai dari tindakan-tindakan sederhana. Dengan semangat gotong royong, dukungan dari berbagai pihak, serta edukasi yang tepat, kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi lebih banyak orang untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.