Network
BANJARNEGARAKU.COM - Ada beberapa faktor yang membuat laki-laki lebih mudah terserang penyakit. Selain itu, para ahli menyebut ada beberapa perbedaan imunologi antara pria dan wanita, yang menyebabkan pria lebih rentan terhadap penyakit.
Dikutip banjarnegaraku.com dari PMJ News dan dari laman Channel News Asia, Kamis 26 September 2024, Dr Matthew Memoli selaku peneliti di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengatakan secara umum pria mengambil lebih sedikit tindakan pencegahan untuk menghindari sakit.
Baca Juga: TMMD Sengkuyung Tahap IV Purbalingga, Optimalkan Infrastruktur Desa Bangun Jalan dan Perbaikan RTLH
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pria juga cenderung lebih terlibat dalam perilaku tidak sehat seperti merokok atau minum alkohol, dan mereka lebih enggan mencari perawatan medis, yang semuanya dapat menyebabkan hasil yang lebih buruk saat mereka jatuh sakit.
Dan pada sebuah penelitian di mana para ilmuwan secara sengaja menginfeksi orang muda yang sehat dengan virus influenza, wanita mengalami lebih banyak gejala dan merasa lebih buruk daripada pria.
"Anda ingin memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat karena sistem ini membantu melindungi Anda dari penyakit dan membantu menyembuhkan penyakit," ungkap Dr Memoli yang memimpin studi flu.
Baca Juga: Rekomendasi Anime Irina: The Vampire Cosmonaut: Kisah Vampir dalam Perlombaan Luar Angkasa
"Namun, sistem kekebalan tubuh Anda, jika terlalu aktif, justru dapat membahayakan Anda," sambungnya.
Disisi lain, Sabra Klein yang merupakan seorang profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di Universitas Johns Hopkins mengatakan wanita sering kali menghasilkan atau meningkatkan respons imun yang lebih besar.
Sel imun wanita lebih cepat dalam mendeteksi penyerang asing seperti virus atau bakteri. Ketika ancaman teridentifikasi, sistem imun wanita melepaskan lebih banyak protein inflamasi, yang disebut sitokin.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Picu Diabetes, Salah Satunya Langsung Tidur Usai Makan Malam....
Sistem imun wanita juga menghasilkan lebih banyak antibodi sebagai respons terhadap virus dan vaksin, yang membantu melawan infeksi.***
