"Stresor dalam bidang kesehatan adalah stimulus atau peristiwa yang menimbulkan respon stres pada suatu organisme," jelas Agus .
Berpuasa adalah hal yang sangat menyehatkan tersebut juga diakui oleh para ilmuan barat, mereka menyebutnya dengan intermittent fasting atau puasa yang intermittent.
"Tidak makan, ada jeda beberapa jam terus makan lagi, dalam bahasa kita buka puasa dan sahur," tambahnya.
Intermittent fasting menurut Agus sudah banyak digunakan untuk melakukan terapi pengobatan penyakit epilepsi, penyakit jatung, saraf, nyeri, dan sebagainya.
Bahkan dalam salah satu penelitian, menurut Nikfarjam et.al (2013) dirinya melakukan penelitian terhadap rata rata kecerdasan emosional selama puasa Ramadhan.
Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kecerdasan emosional pada saat puasa Ramadhan hingga satu bulan setelah Ramadhan.
Peningkatan juga terjadi pada identifikasi diri, kontrol impuls dan responsibilitas.
“Penelitian terbesar di dunia oleh keluarga Buchinger Wilhelmi selama 100 tahun yang menunjukkan bahwa puasa sangat baik untuk kesehatan,” tambahnya.
Baca Juga: Penyakit Tidak Menular, Pembahasan dan Kunci Jawaban Contoh Soal US PJOK Kelas 6 SD MI