Berdasarkan rekomendasi WHO dan Kemenkes Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengoptimalkan puasa Ramadhan diantaranya adalah menghargai rasa lapar dan haus dengan konsumsi makanan dan minuman yang tepat pada saat sahur dan berbuka.
Makan secara sadar. Makanan harus mengandung semua kelompok makanan yaitu mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Jumlah energi tergantung kebutuhan. Jumlah energi seharusnya tidak berbeda dengan kondisi tidak puasa, hanya pengaturan komposisinya saja yang berbeda yaitu dengan komposisi 10% makanan pembuka, 40% makanan utama, 10% makanan penutup (sebelum tidur), 40% sahur.
Demikian informasi dan penjelasan dr Agus Ujianto mengenai puasa di bulan Ramadhan yang memiliki banyak sekali manfaat, baik secara jasmani maupun psikologi.***