Kenalkan MP ASI Bervarasi, Pesan Dr. Puji: Bayi Belajar Tekstur Makanan

2 Februari 2024, 23:07 WIB
RSI Sultan Agung Semarang dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 tahun 2024 kenalkan Menu MP ASI /Dwi Widiyastuti/

BANJARNEGARAKU.COM – Kenalkan menu MP ASI bervariasi akan memberi pelajaran pada bayi tekstur makanan yang dimakannya.

Menu MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu), merupakan makanan tambahan yang sangat diperlukan oleh bayi.

Tekstur makanan harus diperkenalkan sejak bayi mengenal makanan selain ASI.Dan bayi harus terpenuhi gizinya.

Kegiatan ini diadakan oleh RSI Sultan Agung Semarang dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 tahun 2024 RSI Sultan Agung  ( RSI –SA) Semarang.

RSI Sultan Agung menggelar talkshow kesehatan, demo masak MP ASI, dan lomba kreasi MP ASI.Tujuan acara tersebut yaitu mencegah stunting pada bayi yang sekarang masih memprihatinkan.

Baca Juga: RSI Sultan Agung Semarang Berikan Layanan Sekelas Internasional, Semua Stakeholder harus Lakukan Percepatan

Bertempat di Ruang Auditorium RSI-SA , Jl. Raya Kaligawe Km 04 Semarang acara tersebut digelar dan diikuti oleh puluhan Kader Posyandu dari kecamatan yang ada di Kota Semarang.

Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan dan Penunjang Medis,  dr. Mohamad Arif, Sp.PD mengawali acara dr. Arif menyampaikan apresiasinya kepada para anggota Posyandu.

“Ibu - ibu semuanya sebagai anggota dari masyarakat menjadi salah satu ujung tombak dalam mengatasi stunting di Indonesia,” terang dr. Arif.

Arif lalu menjelaskan makanan yang kaya dengan protein tidak harus mahal, ada juga yang murah dan lebih mudah didapatkan.

“Kita harus mencari alternatif dari protein hewani yang lainnya, mungkin bisa telur, ikan, bisa daging, dan ikan pun tidak harus yang mahal, bisa ikan kakap, ikan gabus atau ikan lele” ungkapnya.

Arif berharap para peserta nantinya dapat menerima ilmu tentang bagaimana menyajikan menu MP ASI kaya akan protein dan tidak membosankan bagi bayi.

Tal lupa Gatot Prayitno, SKM, M.Si selaku Ketua Pokja 4 Tim Penggerak PKK Kota Semarang juga menyampaikan sambutannya. Beliau menyampaikan pesan dari Dr. H Alwin Basri MM, M.IKom selaku Ketua TP PKK Kota Semarang.

Alwin Basri berharap dengan acara yang diselenggarakan oleh RSI Sultan Agung Semarang dapat membantu upaya Pemkot Semarang dalam mengurangi angka stunting melalui berbagai macam kreasi menu MP-ASI.

Berdasarkan data yang diperoleh disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, hingga akhir Desember 2023. Kota Semarang masih memiliki 872 kasus stunting, namun data tersebut telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Mudah-mudahan dengan upaya yang dilaksanakan oleh RSI Sultan Agung Semarang ini mampu mewujudkan Kota Semarang zero stunting di 2024,” ungkap Gatot.

Para kader Posyandu kemudian menyaksikan talkshow yang bertema “MP ASI Berkualitas untuk Generasi Emas”, pada talkshow tersebut telah hadir 3 ( tiga) narasumber dari RSI-SA Semarang.

Nara sumber tersebut adalah  dr. Heny Yuniarti, MKM, Sp.GK , dokter Spesialis Gizi Klinis, Dr. dr. Pujiati Abbas, Sp.A , dokter Spesialis Anak dan Harini Diestiana, S.Gz, RD sebagai Kepala Instalasi Gizi.

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Puji, beliau menyampaikan mengenai Start MP ASI! Stop Stunting!. Dr. Puji menjelaskan bahwa bayi berusia 6 bulan wajib mengkonsumsi MP ASI karena bayi membutuhkan tambahan energi, protein dan zat besi.

Baca Juga: Tembus Pasar Ekspor, Penjual Sepatu Asal Bogor Diberi Penghargaan dari Shopee Super Awards 2023

Terdapat 3 tujuan pemberian MP ASI, yang pertama adalah memperkenalkan tekstur makanan  pada bayi sehingga keterampilan makan bayi dapat terasah.

“Yang kedua meningkatkan imunitas, kandungan oksidannya juga harus terpenuhi, ada vitamin A, zat besi yang kita jumpai di hati ayam, ikan, brokoli dan seterusnya,” kata Dr. Puji.

Tidak hanya itu, tujuan ketiga adalah pemberian MP ASI dapat membantu pembentukan tulang, jadi MP ASI harus mengandung protein, kalsium bahkan vitamin D.

Melalui pemenuhan nutrisi dari MP ASI, maka kejadian stunting dapat diminimalisir karena kejadian stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis mulai dari dalam kandungan hingga lahir 1000 hari atau yang biasa disebut 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran).

“Itu harus kita perhatikan kandungan nutrisi ibu hamil bagaimana terpenuhi semua vitamin, mineral, protein, karbohidrat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi,” terangnya.

Materi berikutnya disampaikan oleh dr. Heny Yuniarti, MKM, Sp.GK tentang Komposisi Nutrisi pada MP-ASI. Salah satu yang dijelaskan oleh dr. Heny adalah mengenai kebutuhan nutrisi bayi usia 6-11 bulan.

Saat anak usia 6-7 bulan, kebutuhan energi dari MP-ASI 200 kkal, MP ASI yang diberikan berbentuk bubur saring atau bubur pure.

“ASI yang tadinya usia 0-6 bulan itu 100 persen dari kebutuhan, di usia 6-7 bulan turun menjadi 60-70 persen. 30 persennya kita penuhi dari MP ASI,” ujar dr. Heny kepada para peserta.

Saat bayi berusia 7-8 bulan, kebutuhan ASI masih sama di sekitar 60-70 persen, sedangkan untuk MPASI tidak perlu disaring.

 “7-8 bulan, anak bayi biasanya sudah mulai tumbuh gigi, bisa mengunyah makanan tanpa tekstur yang disaring,” imbuhnya.

Sedangkan kebutuhan nutrisi untuk bayi usia 9-11 bulan, kebutuhan ASI masih 60-70 persen sedangkan kebutuhan MPASI 300 kkal per hari.

“Sama tapi jumlah MP ASI lebih banyak karena kebutuhannya kilogram berat badan, anak kita semakin bertambah usia berat badannya juga insyaallah semakin naik. Kecuali kalau ada masalah khusus,” kata dr. Heny.

Setelah pemaparan materi dr. Heny, Harini Diestiana, S.Gz, RD memaparkan contoh kreasi menu MP-ASI untuk bayi usia 12-23 bulan dari Instalasi Gizi RSI Sultan Agung Semarang.

Baca Juga: 33 Kategori Penghargaan dari Shopee Super Awards 2023, Apresiasi untuk Seller hingga Creator

Diantaranya ada nasi tim, telur dadar gulung sayur, chicken fingers, sop sayur bakso, puding susu dan buah. Adapun kandungan gizi pada menu tersebut, ada kalori 523 Kcal, protein 14,72 gram, lemak 13,55 gram, karbohidrat 87,55 gram.

Para kader harus pandai mengkreasi menu MP ASI sebagai percontohan sehingga bisa ditularkan kepada ibu-ibu di lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan demikian angka stunting akan menurun perbaikan gizi meningkat dan tumbuh generasi yang cerdas dan sehat.

Demikian informasi tentang kenalkan MP ASI bervarasi, pesan dr. Puji: bayi belajar tekstur makanan.***

 

Editor: Dwi Widiyastuti

Sumber: Humas RSI Sultan Agung Semarang

Tags

Terkini

Terpopuler