Mengangkat Kearifan Lokal Nyadran Desa dengan 'Tradisi Tenongan', Ini Selengkapnya

- 21 Juni 2022, 10:00 WIB
Mengangkat Kearifan Lokal Nyadran Desa dengan 'Tradisi Tenongan'
Mengangkat Kearifan Lokal Nyadran Desa dengan 'Tradisi Tenongan' /Instagram @disparbudwonosobo

BANJARNEGARAKU - Bangsa Indonesia kaya akan budaya dan kearifan lokal yang saat ini masih ada, salah satunya tradisi tenongan.

Tradisi tenongan mengangkat kearifan lokal nyadranan desa merupakan bentuk manifestasi kekuatan pemersatu warga dan mempererat silaturahmi antarwarga.

Tenong merupakan perkakas tradisional jawa, terbuat dari anyaman bambu, berbentuk bulat bertutup, biasa digunakan untuk tempat kue basah.

Baca Juga: Sedulur Papat Limo Pancer, Kakang Kawah Adi Ari-ari, Memahami Makna Asal Usul Manusia, Berikut Selengkapnya

Tenong yang biasanya untuk wadah makanan dan beberapa digunakan oleh pedagang untuk menjajakan daganganannya dengan cara disunggi (diletakkan di atas kepala).

Mengangkat kearifan lokal nyadran desa dengan 'Tradisi Tenongan' yang dilansir banjarnegaraku.com dari laman instagram @disparbudwonosobo, berikut ulasan selengkapnya.

Baca Juga: Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati, Begini Selengkapnya

Dusun Pagerotan, Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek Wonosobo mempunyai tradisi unik, yaitu Nyadran Desa yang dilakukan setiap 70 hari sekali atau bertepatan di Hari Jumat Kliwon.

Pelaksanaan acara tersebut bertempat di komplek Makam Kyai Sunan Puger (Makom Sikramat).

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Instagram @disparbudwonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x