Syeikh Ahmad bin Ruslan asy-Syafi’i mengatakan: “Wa kullu man bi ghairi ‘ilmin ya’malu a’maluhu mardudatun la tuqbalu” artinya “dan setiap orang yang dengan tanpa ilmu mengamalkan (sesuatu) maka amal perbuatannya itu ditilak, tidak diterima”. Husnudhan saja bahwa mereka mendahului tarawih dan puasa sesuai dengan pengetahuan dan keyakinannya.
Baca Juga: Musrenbangwil Bersama Gubernur Jawa Tengah, Ini yang Disampaikan Pj Bupati Banjarnegara
Sambil menunggu hasil rukyah dan sidang itsbat Kementerian Agama, dan menanti kehadiran Bulan Suci Ramadhan, marilah memuji dan bersyukur ke hadirat Allah SWT.
Hanya karena kasih sayang dan anugerah-Nya kita masih dapat menghirup udara segar, dan dengan nikmat iman dan Islam, kita merasa butuh untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Shalawat dan salam marilah kita sanjungkan pada Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Semoga semua urusan kita dimudahkan oleh Allah.
Malam Ramadhan untuk Sucikan Dosa
Ada beberapa hal yang perlu dipahami, pertama, Ramadhan adalah kesempatan yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, untuk membersihkan dosa dan residu yang boleh jadi sudah berkarat selama sebelas bulan.
Melalui Puasa Ramadhan dan menghidupkan malam-malam Ramadhan, Allah memberikan kesempatan kepada kita sebagai hamba-hamba-Nya yang beriman, untuk menyucikan dosa-dosa vertikal dan horizontal.