Prof Ahmad Rofiq: Ramadhan, Jaga Fitrah, Rendah Hati, Tawadhu' Jauhi Sifat Sombong, Takabur, Riya, dan Sum'ah

- 21 Maret 2023, 07:26 WIB
Prof Ahmad Rofiq foto dengan latar belakang karya Syofwatillah Mohzaib alias Gus Opat. Gus Opat dikenal sebagai inisiator Baitul Quran Akbar atau Mushaf Quran Akbar, yang beralamat di Pondok Pesantren Al-Ihsaniyah Gandus Palembang. Karya Gus Opat yang lain adalah kaligrafi pintu dan ornamen Masjid A
Prof Ahmad Rofiq foto dengan latar belakang karya Syofwatillah Mohzaib alias Gus Opat. Gus Opat dikenal sebagai inisiator Baitul Quran Akbar atau Mushaf Quran Akbar, yang beralamat di Pondok Pesantren Al-Ihsaniyah Gandus Palembang. Karya Gus Opat yang lain adalah kaligrafi pintu dan ornamen Masjid A /Ali A/

Rasulullah saw menegaskan: “Man shama Ramadhana imanan wa ihtisaban ghufira lau ma traqaddama min dzanbihi” artinya “barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan muhasabah, diampuni dosanya yang telah lalu” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
  
Kedua, pada bulan Ramadhan, adalah awal diturunkannya Alquran. Alquran diturunkan sebagai hidayah atau petunjuk bagi manusia, agar mampu merawat fitrah kemanusiaannya, dapat memanusiakan dirinya sendiri dan juga orang lain.

Fitrah manusia adalah bertuhankan Allah, bertauhid, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, manusia yang menjaga fitrahnya, dia akan senantiasa rendah hati, tawadhu’, dan menjauhkan diri dari sombong, takabur, riya dan sum’ah.

Orang yang menjaga fitrahnya, ia selalu berusaha untuk belajar sepanjang hayat, bertutur kata secara lembut, menjaga akhlakul karimah dan budi pekertinya, agar ia mampu menduplikasi sifat Rahman dan Rahim Allah.

Baca Juga: Longsor di Banjarnegara Rusak Rumah Warga dan Jalur Utama di Pagedongan

Syekh Muhammad al-Ghazali, penulis Sejarah Perjalanan Hidup Muhammad saw menyatakan, “Meskipun begitu banyak buku ditulis tentang Nabi Muhammad, sosok agung itu tidak akan pernah selesai diungkap secara final. Sebab batinnya menyamudra dan ilmunya mencakrawala. Di dalam dirinya tersimpan segala kearifan masa lalu, dan segala pengetahuan suci masa depan."

"Karena itu tidaklah meleset ketika seorang sufi Persia dari abad ke-12 menulis bait berikut ini: “Muhammad walaupun engkau ummi, tidak bisa baca tulis, tetapi seluruh perpustakaan dunia tersimpan rapi dalam dirimu. Ini karena ilmu yang menggenang dalam diri beliau, adalah merupakan anugerah tak kepalang yang meluruh secara langsung (ladunni) dari tahta keagungan Allah SWT”.

Rasulullah Saw Sosok Uswatun Hasanah

Baca Juga: Warga Banjarnegara Terjebak Banjir di Sungai Sapi Mandiraja

Rasulullah saw dihadirkan oleh Allah ke muka bumi ini, sebagai figur teladan yang baik (uswatun hasanah) yang memiliki empati, simpati, dan kepedulian yang sangat kuat ketika melihat, menghadapi situasi ketidakadilan dan kesengsaraan yang dirasakan oleh sesama orang-orang yang beriman.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x