Toleransi Beragama dan Penguatan Moderasi Beragama, Prof Ahmad Rofiq: Spirit Toleransi dalam Pidato Haji Wada’

- 30 Maret 2023, 08:14 WIB
Prof Ahmaf Rofiq tentang moderasi beragama
Prof Ahmaf Rofiq tentang moderasi beragama /Dw Widiyastuti/

Oleh: Ahmad Rofiq*)


BANJARNEGARAKU - Seorang ulama hadits, Abd al-Razzaq, meriwayatkan bahwa kaum Musyrik Mekkah mengajak Nabi berkompromi untuk mengikuti agama mereka selama setahun. Kemudian, di tahun berikutnya, mereka mengikuti agama beliau selama setahun. Sementara itu, Ibnu Abu Hatim meriwayatkan bahwa empat tokoh kaum Musyrik Mekkah –al-Walid bin Mughirah, Ash bin Wail, Aswad bin Abdul Muthalib dan Umayyah bin Khalaf – menawarkan kepada Nabi Saw.

“Sembahlah apa yang kami sembah dan kami pun akan menyembah apa yang engkau sembah. Marilah kita bekerja sama di dalam seluruh persoalan kita”. Allah memerintahkan Nabi menolak tawaran itu dengan menurunkan surah al-Kafirun. (Tafsir Ath-Thabary, p. 606).

Maka turunlah QS. Al-Kafirun: (1) Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, (2) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (3) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. (4) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (6) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".

Baca Juga: Catat! Ini Kata Sri Mulyani, Tanggal Pencairan THR PNS 2023 Segera Cair, Berapa Besarannya?

Surat Al-Kafirun ini dengan sangat tegas mengajarkan kepada pengikut Rasulullah saw agar tetap tegas di dalam akidah dan agama yang dianutnya, dan menghormati agama orang lain dan sesembahannya. Ini merupakan gambaran dan praktik toleransi dan sekaligus pesan penting, bagaimana moderasi beragama itu dijalankan. 

Sikap moderasi beragama sangat erat dengan pemahaman seseorang terhadap ajaran agamanya. Dalam konteks ini, seseorang yang bisa bersikap toleran adalah karena di dalam pemahaman agamanya memilih jalan moderat (tawasuth), seimbang (tawazun), adil (ta’adul), toleran (tasamuh) dan persaudaraan (ukhuwwah). Karena Rasulullah saw sendiri menegaskan dan mengajarkan untuk memilih ajaran agama yang diyakini, namun tetap menghormati pilihan agama orang lain. Sebagaimana terekam dengan sangat jelas, sebab turunnya QS. Al-Kafirun tersebut di atas.

Saya mendapat kehormatan sebagai narasumber dalam acara Penguatan Moderasi Beragama Bagi Penyuluh Agama Islam 2023 yang digelar oleh Bidang Penerangan Agama Islam, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x