Prof Ahmad Rofiq: Bermodal Fitri setelah Ramadhan, di Bulan Syawal Kita Torehkan Prestasi dan Amal Terbaik

- 28 April 2023, 09:23 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Dwi Widiyastuti/

Oleh: Ahmad Rofiq*)
BANJARNEGARAKU  - Mari kita manfaatkan momentum bulan Syawal – yang berarti peningkatan – di mana kita dalam keadaan kembali suci (fitri) setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh.

Karena itulah, perlu kita jaga suasana fitri ini, sebagai modal dasar untuk menorehkan prestasi dan amal terbaik kita guna menghiasi lembaran catatan perjalanan hidup kita, agar kita mampu menorehkan goresan dengan tintra emas atas rekaman perjalanan hidup kita menjadi lebih baik.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita persembahkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT. Hanya karena kasih sayang dan anugerah-Nya kita masih dapat menghirup udara segar, merasakan lezat dan nikmat iman dan Islam, kita mampu merasakan butuh akan ibadah ini. 

Baca Juga: Pemkab Banjarnegara Gelar Sosialisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Pesan Pj Bupati

Shalawat dan salam marilah kita sanjungkan pada Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak di hari kiamat kita mendapat syafaat beliau. Amin.

Di tengah makin berkembangnya sains dan teknologi, dan makin banyaknya kecerdasan buatan (artificial intelligent) sebagai umat Muhammad saw, kita tetap harus istiqamah mengikuti panduan kitab suci kita Al-Qur’an sebagai mukjizat abadi, yang kita Yakini sebagai panduan hidup yang benar dalam menggapai kebahagiaan hidup di dunia hingga di akhirat kelak.

Firman Allah: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS. Al-Isra’: 9).

Ada beberapa hal yang dapat diambil, pertama: Al-Qur’an diturunkan sebagai hidayah atau petunjuk bagi manusia, agar mampu merawat fitrah kemanusiaannya, dapat memanusiakan dirinya sendiri dan juga orang lain. Dalam diri manusia, dikarunia fitrah Islam dan tauhid, yakni cenderung kepada hal-hal yang baik, benar, dan indah, bertuhankan Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x