BANJARNEGARAKU.COM - Seperti diketahui, dalam Islam disebutkan bahwa jatah rezeki setiap orang telah ditetapkan oleh Allah dan tidak akan tertukar. Salah satu dari ketetapan Allah SWT yakni jatah rezeki dari setiap orang.
Kemudian sama halnya dengan rezeki, begitu pula tentang waktu kematian seseorang juga telah ditetapkan oleh Allah dan tidak akan ada yang mengetahui selain Dia.
Baca Juga: Penerima Beasiswa Pemkab di Unperba Harus Kontribusi Bangun Purbalingga, Ini Kata Bupati Tiwi
Berkaitan dengan rezeki dan kematian, ulama Gus Baha menjelaskan bahwa orang yang sudah meninggal bisa diartikan bahwa jatah rezeki orang tersebut sudah habis.
Sebaliknya, apabila seseorang masih hidup, Gus Baha mengatakan bahwa jatah rezeki orang tersebut berarti masih ada.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari video yang diunggah di channel YouTube SANTRI OFFICIAL pada 2 Februari 2022.
Baca Juga: Mahfud MD: Menangani Kasus Johnny G Plate Harus Cermat, Jangan Keliru, Bisa Dituduh Politisasi Hukum
Selanjutnya, Gus Baha menjelaskan terkait perbedaan antara nasib orang kaya dan orang miskin. Gus Baha menuturkan alasan penyebab mengapa orang kaya lebih cepat meninggal dunia daripada orang miskin.
"Yang jelas kamu tidak akan mati kalau rezekimu belum habis. Makanya banyak orang miskin yang lama matinya, karena mengambil rezekinya sedikit-sedikit," kata Gus Baha.