Diera Perang Dunia II, 8 maret digunakan seluruh dunia sebagai momentum advokasi keserataan gender.
Tanggal 8 Maret kemudian diakui keberadaannya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1975.
Pada 2011, mantan Presiden AS Barack Obama menetapkan Maret Sebagai Bulan sejarah perempuan.
Di masa sekarang, gagasan dan konsep tentang kesetaraan gender kini bukan hal yang tabu lagi untuk dibicarakan.
Kini, perempuan memiliki kesempatan untuk berada di pemerintahan, kesetaraan yang lebih besar dalam hak-hak legislatif, dan apresiasi terhadap pencapaian mereka di berbagai bidang.
Akan tetapi, masih terdapat sejumlah benang kusut permasalahan perempuan yang belum terpecahkan, seperti masih adanya ketidaksetaraan upah antara perempuan dan laki-laki, juga kasus-kasus kekerasan domestik yang lebih dominan dialami perempuan.
Namun demikian perbaikan dan perubahan besar telah dilakukan. Perempuan kini bisa menjadi astronot, perdana menteri, memperoleh pendidikan tinggi, bebas untuk bekerja dan memiliki keluarga, serta memiliki kebebasan untuk memilih tujuan hidupnya.
Hari perempuan bukan hanya sekadar seremonial belaka, perayaan hari perempuan harus bisa dimaknai lebih terutama bagi kamu perempuan.