Jalur Trans-Sulawesi juga dirancang tidak memiliki pelintasan sebidang, sehingga perjalanan kereta tidak akan mengganggu lalu lintas jalan raya.
Juga memiliki beberapa terongan untuk hewan ternak sapi yang cukup banyak berkeliaran bebas.
Maka, risiko kecelakaan tabrakan kereta api dengan kendaraan, seperti mobil atau sepeda motor, bisa dikatakan tidak ada.
Kecuali terhadap hewan sapi yang sulit dihindari tertamper KA, kendati sudah disediakan sejumlah terowongan untuk dilewati hewan sapi.
KA di Sulawesi Selatan tidak hanya difokuskan membawa penumpang, namun juga untuk angkutan barang.
Jalur ini akan menghubungkan titik-titik potensial. Jalur ini akan ke arah Kota Makassar, menuju Pelabuhan Makassar yang baru (Makassar New Port).
Kendati sekarang baru sampai Maros dan tidak lama lagi sudah terhubung dengan Stasiun Mandai dekat Bandara Udara Internasional Hasanuddin.
Kemudian yang arah ke Barru, sudah terhubung dengan Pelabuhan Garongkong (Kab. Barru). Selanjutnya ada percabangan (siding) ke arah Pabrik Semen Tonasa. Tujuannya adalah truk-truk yang mengangkut semen akan langsung terintegrasi dengan Stasiun Mangilu.