Network
BANJARNEGARAKU.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan tekanan kepada anggota parlemen dari Partai Republik pada hari ini, Rabu 24 Mei 2023 untuk bergerak cepat menaikkan debt ceiling (plafom utang negara) senilai $31,4 triliun atau berpotensi melemparkan ekonomi AS ke dalam jurang resesi yang akan membunuh ribuan pekerjaan.
Diketahui, pemerintah AS terancam mengalami default (gagal bayar utang negara) yang akan jatuh tempo tagihannya pada 1 Juni 2023. Jika hal buruk itu terjadi, maka AS terancam mengalami resesi.
Sementara itu, pertemuan Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy pada Senin 22 Mei 2023 malam tidak menghasilkan kesepakatan tentang cara menaikkan plafon utang pemerintah AS sebesar $31,4 triliun dalam 10 hari sebelum kemungkinan gagal bayar pada 1 Juni 2023.
Baca Juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, Pertemuan Joe Biden dan McCarthy Tidak Hasilkan Kesepakatan
Partai Republik bersumpah untuk mendukung peningkatan plafom utang negara hanya jika Biden setuju untuk melakukan pengurangan retroaktif dalam pengeluaran pemerintah. Sementara Biden ingin plafom utang dicabut tanpa pemotongan pengeluaran, tetapi ia mengatakan ingin menegosiasikan anggaran berikutnya.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari Investing, Rabu 24 Mei 2023, Biden memperingatkan bahwa ekonomi pasca-pandemi akan dihancurkan oleh default pemerintah, dan ia membuat daftar program yang akan dipangkas jika Partai Republik mendapatkan apa yang mereka inginkan, seperti pencegahan tindakan bunuh diri untuk para veteran.
Biden juga mengatakan industri bahan bakar fosil ingin pemerintah menghapus kredit pajak bagi individu dan bisnis untuk memasang perangkat hemat energi.
Baca Juga: Pasar Respons Hasil KTT G7 di Jepang, China Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga
