Satelit Korea Utara Jatuh ke Laut setelah Roket Gagal Meluncur ke Ruang Angkasa

- 31 Mei 2023, 10:49 WIB
Gambar selebaran menunjukkan bagian dari kendaraan peluncuran ruang angkasa yang dikatakan Korea Utara jatuh ke laut lepas pantai barat semenanjung yang terbagi, Korea Selatan, Rabu 31 Mei 2023.
Gambar selebaran menunjukkan bagian dari kendaraan peluncuran ruang angkasa yang dikatakan Korea Utara jatuh ke laut lepas pantai barat semenanjung yang terbagi, Korea Selatan, Rabu 31 Mei 2023. /Kementerian Pertahanan Korsel/ REUTERS/

 


BANJARNEGARAKU.COM - Peluncuran satelit Korea Utara pada Rabu 31 Mei 2023 berakhir dengan kegagalan. Roket peluncur bersama muatan satelit jatuh ke laut, kata media pemerintah Korea Utara, dan militer Korea Selatan mengatakan telah menemukan bagian-bagian dari kendaraan peluncuran ruang angkasa.

Roket peluncuran satelit "Chollima-1" yang gagal itu disebabkan ketidakstabilan pada mesin dan sistem bahan bakar, lapor kantor berita negara KCNA.

Penerbangan itu adalah upaya peluncuran satelit keenam negara bersenjata nuklir itu, dan yang pertama sejak 2016. Itu seharusnya menempatkan satelit mata-mata pertama Korea Utara di orbit. Ini mendorong peringatan darurat dan peringatan evakuasi singkat di beberapa bagian Korea Selatan dan Jepang.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu bahwa militer sedang melakukan operasi penyelamatan untuk memulihkan apa yang diyakini sebagai bagian dari kendaraan peluncuran luar angkasa. Militer membagikan foto-foto puing yang diambil dari air.

Baca Juga: Rusia Lepaskan Serangan Drone Terbesar di Ibu kota Ukraina Menjelang Perayaan Kyiv Day

Pejabat dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan melakukan panggilan telepon, di mana mereka "mengutuk keras" peluncuran tersebut, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.

Ketiga negara akan tetap waspada dengan rasa urgensi yang tinggi, kata pernyataan itu, dikutip Banjarnegaraku.com dari Reuters, Rabu 31 Mei 2023.

Korea Utara mengatakan akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya antara 31 Mei dan 11 Juni untuk meningkatkan pemantauan kegiatan militer AS.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x