Defisit Neraca Perdagangan AS Melebar ke Level Tertinggi 6 Bulan, Diprediksi Hambat Pertumbuhan Ekonomi

- 9 Juni 2023, 07:45 WIB
lustrasi kontainer pengiriman dibongkar dari kapal di terminal peti kemas di kompleks Pelabuhan Long Beach-Pelabuhan Los Angeles, Amerika Serikat.
lustrasi kontainer pengiriman dibongkar dari kapal di terminal peti kemas di kompleks Pelabuhan Long Beach-Pelabuhan Los Angeles, Amerika Serikat. /REUTERS/

BANJARNEGARAKU.COM - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan defisit perdagangan AS melebar paling tinggi dalam 8 tahun pada April 2023. Pemicunya, impor barang pulih tetapi ekspor produk energi menurun.

Bahkan dalam enam bulan terakhir, defisit perdagangan AS melebar paling tinggi atau terbesar sejak April 2015. Tren ini jika dipertahankan dapat mengakibatkan perdagangan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua 2023.

Para ekonom memperkirakan bahwa perdagangan dapat memotong sebanyak 2,5 poin persen dari produk domestik bruto (PDB) kuartal ini, kecuali jika impor berbalik arah, urutan yang tinggi mengingat kekuatan permintaan domestik yang terus-menerus. Dolar AS yang kuat dan permintaan global yang melambat dapat mengekang ekspor.

"Persyaratan perdagangan semakin memburuk dan ini akan menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB riil kuartal kedua lebih dekat ke kecepatan 1 persen di mana hal-hal buruk dapat terjadi dan ekonomi dapat tersandung dan jatuh ke jurang," kata Christopher Rupkey, kepala ekonom di FWDBONDS di New York, dilansir Banjarnegaraku.com dari Reuters, Jumat 9 Juni 2023.

Baca Juga: AS Selamat dari Ancaman Gagal Bayar Utang, Joe Biden Bersorak: Ini Kemenangan Besar bagi Rakyat!

Defisit perdagangan AS melonjak 23,0 persen menjadi $74,6 miliar. Data bulan Maret direvisi untuk menunjukkan kesenjangan perdagangan menyempit menjadi $60,6 miliar, bukan $64,2 miliar yang dilaporkan sebelumnya. Pemerintah merevisi data perdagangan barang dari tahun 2018 sedangkan angka perdagangan jasa direvisi dari tahun 2017.

Revisi tersebut menunjukkan defisit perdagangan tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal pertama. Akibatnya, para ekonom mengharapkan pemerintah untuk menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB untuk kuartal Januari-Maret setinggi 2,3 persen tingkat tahunan ketika menerbitkan perkiraan ketiga akhir bulan ini.

Revisi data perdagangan mengikuti data pengeluaran konstruksi yang solid minggu lalu. Estimasi kedua pemerintah terhadap PDB kuartal pertama bulan lalu menunjukkan perdagangan tidak memberikan kontribusi pada tingkat pertumbuhan ekonomi 1,3 persen setelah menambah PDB selama tiga kuartal berturut-turut.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x