BANJARNEGARAKU - Seberapa Jawa Kamu, sebagai orang Jawa seharusnya kita memahami kosakata berbahasa Jawa.
Dengan kemampuan berbahasa Jawa yang baik, juga merupakan salah satu cara melestarikan budaya Jawa.
Bahasa Jawa sering dianggap sulit oleh sebagian anak jaman sekarang, karena belum memahami kosakata berbahasa Jawa.
Kosakata "kukud, kukup, dan kukur" tentu memiliki arti atau makna yang berbeda, berdasarkan penggunaanya dalam kalimat.
Berikut adalah arti dan penggunaan kata dalam kalimat, "kukud, kukup, dan kukur" agar dapat terlihat jelas perbedaannya, yang akan dipandu oleh Arini Diyah Utami, S.Pd.SD pendidik di SD Negeri 1 Aribaya, Pagentan, Kabupaten Banjarnegara.
Pedoman arti bahasa Jawa ini berpedoman pada E-Kamus Praktis Jawa-Indonesia untuk SD/MI Kemdikbud Balai Bahasa Provinsi DIY.
1. Kukud
Artinya: tutup; mengemasi barang dagangan sesudah berjualan.
Kalimat:
Yen jam semene durung kukud.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat di atas memiliki arti: Jika jam begini belum tutup.
2. Kukup, ngukupi
Artinya: 1 Mencakupi; meraupi; 2 memelihara (anak terlantar)
Kalimat:
Aku sakanca sing ngukupi regedan.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat di atas memiliki arti: Saya dan teman-teman yang meraupi kotoran.
3. Kukur, kukur-kukur
Artinya: Menggaruk-garuk.
Kalimat:
Bubar kuwi, kukur-kukur awake sing krasa gatel kabeh.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat di atas memiliki arti: Sesudah itu menggaruk-garuk tubuhnya yang terasa gatal semua.
Inilah arti dan penggunaan kata dalam kalimat, "kukud, kukup, dan kukur". Arti sebuah kata akan lebih mudah dicari berdasarkan konteks kalimatnya.
Masih banyak kosakata lainnya, mari lestarikan budaya Jawa dengan memahami arti kosakata berbahasa Jawa.***