Baca Juga: Baperlitbang Banjarnegara Gandeng STIE Tamansiswa Lakukan Kajian Pencegahan Perkawinan Anak
Kedua yakni mengambil waktu rehat saat belajar, mengingat belajar yang efektif bukanlah diforsir secara terus-menerus, namun ada waktu jedanya.
“Tubuh juga tidak terforsir untuk berkonsentrasi secara terus-menerus, buatlah jadwal yang rutin dan pastikan ada jeda untuk istirahat otak,” tegasnya.
Pihaknya menjelaskan, hal tersebut sangat membutuhkan dukungan orang tua, agar siswa menjadi tidak jenuh dalam belajar, terlebih dengan banyaknya tugas yang harus dikerjakan.
Langkah ketiga yakni dibiasakan mencatat karena pikiran seseorang tidak mungkin mengingat semua materi pelajaran yang diberikan secara beraneka ragam.
“Mencatat merupakan strategi untuk mengingat dengan melatih motorik tangan, serta melatih pendengaran,” lanjut Joko.
Baca Juga: Donor Darah Apakah Membatalkan Puasa, Cek Faktanya dan Berikut Penjelasan Dokter PMI Banjarnegara
Selain itu, keterampilan otak untuk mengingat akan lebih tajam, maka siswa diharapkan rajin mencatat hal yang penting yang dapat memicu semakin lekat materi pelajaran dalam ingatan.
Keempat yakni biasakan bertanya, dan berpikir kritis karena dapat memacu otak untuk bekerja dengan maksimal.
“Bertanya bukan berarti bodoh, justru dengan bertanya hal yang belum tahu atau kurang paham membuat pemahaman menjadi lebih kompleks,” ujarnya.
Selain itu, bertanya akan membantu kita untuk lebih memahami apa yang kita tanyakan dan mencari solusi untuk memecahkan sesuatu ketka saat proses pembelajaran.
Tips kelima yakni, menguji kemampuan secara teratur dengan tidak harus menunggu ulangan harian atau ujian.
Baca Juga: Puluhan Guru di Banjarnegara Ikuti Pelatihan Video Pembelajaran, Ternyata Ini yang Diharapkan