BANJARNEGARAKU.COM – Pelatihan membuat ecoprint dari bahan mangrove memang belum banyak. Kali ini Tim Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, mengadakan pelatihan pembuatan ecoprint berbasis mangrove pada hari Minggu, 9 Juni 2024.
Bertempat di Dusun Tapak Kota Semarang. Prof. Dr. Ir. Titik Ekowati selaku ketua Tim menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini adalah rangkaian dari program Tanoto Scholars Association (TSA) Universitas Diponegoro yang menyelenggarakan Circular EcoBatik Project di Kelompok Ibu PKK Dusun Tapak Kelurahan Tugurejo Kota Semarang.
Disampaikan oleh bapak Masi'in selaku Ketua RW 4 Kelurahan Tugurejo bahwa potensi mangrove selama ini belum optimal pemanfaatannya.
”Kami berharap dengan kehadiran UNDIP ini akan memberikan motivasi dalam mengolah potensi lokal yang ada di dusun Tapak, sehingga akan berdampak langsung pada perekonomian warga,” jelas Masi’in.
Sementara itu dilansir banjarnegaraku.com dari Fadhil Hadrian Azzami selaku ketua pelaksana Circular EcoBatik Project menjelaskan bakwa Dusun Tapak mempunyai potensi magrove yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan batik ecoprint yang ramah lingkungan.
Dr. Ir. Edy Prasetyo, M.S. selaku aggota Tim menjelaskan bahwa pelatihan pembuatan ecoprint ini spesifik yaitu pemanfaatan warna alam dari mangrove pada kain katun degan menggunakan bahan-bahan alami.
“Semua daun bisa digunakan terutama daun yang mengandung tanin tinggi, seperti daun jarak kepyar, daun jarak wulung, daun jati, daun kenikir dan daun kayu afrika,” jelas Edy. Selain daun-daunan, warna alami juga dapat diperoleh dengan menggunakan bunga, misalnya bunga sepatu, bunga kenikir, bunga kamboja dan bunga waru. “ paparnya.