BANJARNEGARAKU.COM - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat melalui pemberdayaan berbasis pedesaan, dengan memanfaatkan potensi pangan lokal, yaitu tiwul instan.
Kemitraan ini selaras dengan visi Unsoed sebagai pusat pengembangan sumber daya pedesaan dan kearifan lokal yang diakui secara global.
Program pemberdayaan ini dilaksanakan pada tahun 2024 dan ditujukan kepada Kelompok Wanita Tani Dewi Sri di Desa Karanganyar, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.
Baca Juga: Selesai KKN di Banjarnegara, 148 Mahasiswa Unsoed Diapresiasi Pemkab, Simak Apa Saja yang Dilakukan
Tim pelaksana kegiatan diketuai Sarno,S.P.,M.Sc, Reza Azizul Nasa Al Hakim, S.T.,M.T., dan Muhamad Solekan,M.P. dibawah naungan LPPM Unsoed kerjasama dengan DRTPM Kemendibud Ristek Jakarta.
Kegiatan dilaksanakan pada KWT Dewi Sri Desa Karanganyar, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Salah satu kelompok tani yang berfokus pada produksi dan pengembangan pangan lokal tiwul instan sejak 2018.
Tiwul merupakan pangan lokal yang terbuat dari bahan pangan lokal singkong atau ubi kayu sebagai bahan pangan pengganti beras yang disajikan secara instan atau siap saji, sehingga lebih praktis.
Sebagaimana diketahui Desa Karanganyar di wilayah Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara ini merupakan daerah sentra singkong atau ubi kayu, dimana produksi tiwul instan rata-rata mencapai 100kg/bulan.
Dijelaskan, kegiatan tersebut telah dimulai sejak Juni 2024 dan akan berakhir pada Desember 2024.
Potensi pangan lokal tiwul instan KWT Dewi Sri perlu mendapat perhatian khusus terutama pada masalah lemahnya daya saing produk. Lemahnya daya saing produk tentu saja berdampak pada pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kegiatan tersebut Unsoed bersama DRTPM Kemendikbud Ristek berusaha membantu memecahkan permasalahan yang dialami kelompok wanita tani.
Solusi untuk mengatasi permasalahan lemahnya daya saing produk pangan lokal tiwul instan diantaranya adalah kegiatan sosialisasi terkait peningkatan daya saing produk tiwul instan, kegiatan pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kelompok wanita tani tentang penerapan teknologi dan inovasi produksi tiwul instan.
Implementasi teknologi dan inovasi berupa bagaimana produksi tiwul instan melalui teknologi tepat guna granulasi, cabinet dryer, continous sealer dan mesin giling cacah penepung.
Para kelompok wanita tani dilatih tentang operasionalisasi teknologi dan inovasi secara lebih modern sehingga dapat membantu dalam efektifitas dan efisiensi untuk meningkatkan produktivitas tiwul instan.
Kegiatan juga meliputi pelatihan terkait desain dan label kemasan produk tiwul instan agar dapat bersaing dan menjangkau pasar yang tepat serta lebih luas. Kelompok wanita tani juga dilatih bagaimana cara memasarkan produk tiwul instan secara digital atau digital marketing.
Selain sosialisasi dan pelatihan, kegiatan juga dilengkapi dengan pendampingan secara berkelanjutan pada kelompok wanita tani.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan semua tim pelaksana, dibantu para mahasiswa, pengurus kelompok wanita tani Dewi Sri, dan para praktisi profesional dibidangnya.
Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Lemon Bagi Kesehatan Anak, Salah Satunya untuk Memperkuat Daya Tahan Tubuh
Sarno,S.P., M.Sc selaku ketua tim pelaksana menyampaikan bahwa dampak manfaat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut sangat luar biasa bagi kelompok wanita tani Dewi Sri Desa Karanganyar mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara umum sebesar 80% dalam hal teknologi dan inovasi produk tiwul instan, daya saing produk meningkat dan strategi pemasaran produk secara digital.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada DRTPM Kemendikbud Ristek atas program hibah pengabdian kepada masyarakat program pemberdayaan berbasis masyarakat Tahun 2024, juga terima kasih kepada LPPM Unsoed yang telah mendukung seluruh kegiatan, kelompok wanita tani Desa Karanganyar, dan semua pihak yang telah terlibat.***