Pengalaman Seru Ini yang Bisa Didapat Saat Nonton Ruwatan Anak Rambut Gimbal

- 10 Juni 2024, 21:35 WIB
Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2020 akan dilakukan secara virtual dan bisa juga disaksikan di akun Facebook milik Ganjar Pranowo
Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2020 akan dilakukan secara virtual dan bisa juga disaksikan di akun Facebook milik Ganjar Pranowo /Semarangku / Twitter / @kominfo_jtg

BANJARNEGARAKU.COM - Mengikuti acara Dieng Culture Festival (DCF) secara lengkap tentu menjadi pengalaman tersendiri. Terlebih apabila ada kebersamaan dengan orang dekat. 

Pada tahun 2024, DCF memasuki gelaran ke XIV dan akan digelar pada bulan 23-25 Agustus 2024. 

Acara utama DCF adalah ruwatan anak rambut gimbal. Tradisi ini termasuk dalam rangkaian kegiatan Dieng Culture Festival yang digelar setiap tahunnya.

Baca Juga: Dibalik Isu Main Hakim Sendiri, Ini Kuliner Khas Kecamatan Sukolilo yang Patut Dicoba

Pada acara ruwatan ini rambut yang menjadi gimbal akan dipotong setelah melalui upacara adat Dieng. 

Pokdarwis Dieng Pandawa adalah pemilik gelaran DCF yang biasanya dilaksanakan di Dieng Kulon, kecamatan Batur, kabupaten Banjarnegara. 

Alif Faozi memastikan tanggal gelaran pada Minggu 9 Juni 2024. Namun rincian acara dan lokasi masih dalam pembicaraan, demikian juga harga tiket. 

Baca Juga: Menguak Pesona Wisata Gentong Mas di Balik Citra Anker Desa Sukolilo

Sebagai perbandingan, pada DCF 2022 tiket saja untuk gelaran selama 3 hari dipatok Rp 750 ribu. Fasilitas yang didapatkan tiket masuk ke semua acara selama 3 hari dan mendapat merchandise berupa kaos, batik, dan caping kupluk. 

Apabila ditambah harga homestay selama 2 malam maka harganya bisa berkisar Rp 1 juta - 1,5 juta. 

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Warisan Budaya Kemdikbud, rambut gimbal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang harus dibersihkan melalui upacara ruwatan.

Baca Juga: 3 Warga Sukolilo Pati Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil hingga Tewas, Diancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Prosesi ini dilakukan dengan cara mencukur bagian rambut yang gimbal. Hal ini juga merujuk pada penamaan ruwatan yang berasal dari kata ruwat. Ruwat diartikan sebagai melepas dari nasib sial.

Anak yang menjalani tradisi ruwatan boleh mengajukan permintaan. Permintaan ini harus dipenuhi saat tradisi ruwatan dilakukan.

Masyarakat Dieng yakin bahwa rambut gimbal adalah warisan leluhur Kyai Kolodete yang dipercaya hidup sejak lama.

Baca Juga: DCF 2024 Bakal Jadi Kebersamaan dengan Jazz Atas Awan Terakhir

Menurut cerita masyarakat, Kyai Kolodete bersumpah tidak akan mandi dan mencukur rambutnya sampai menjadi makmur desa yang ia buka.

Hal ini yang menyebabkan keturunan Kyai Kolodete memiliki ciri rambut yang sama dengannya.

Upacara ruwatan anak rambut gimbal memiliki beberapa rangkaian ritual sebagai berikut.

Baca Juga: Pemeriksaan Hemoglobin (HB) untuk Siswa Perempuan di MA Hidayatul Husna Kras Kediri

1. Napak Tilas

Napak Tilas dilakukan oleh pemangku adat, kepala desa dan pokdarwis setempat, serta pihak-pihak lain yang terlibat.

Ini merupakan ritual memohon doa restu kepada para leluhur agar upacara ruwatan berjalan lancar.

Selain itu, ritual ini diisi dengan pengambilan air suci di beberapa mata air di kawasan Dataran Tinggi Dieng.

2. Kirab Budaya

Pada prosesi ini, anak-anak rambut gimbal diarak dari Balai Desa Dieng Kulon menuju komplek Candi Arjuna yang jaraknya sekitar satu meter.  

3. Jamasan

Setelah rombongan kirab sampai di komplek Candi Arjuna, prosesi selanjutnya adalah jamasan.

Baca Juga: Cara Mengatasi Akun DANA Sedang Error, Cara Cek DANA Sedang Mengalami Gangguan

Anak-anak rambut gimbal yang menggunakan kain mori putih dan dilindungi oleh payung robyong kemudian dicipratkan air suci yang diambil dari beberapa mata air.

Jamasan merupakan simbol menyucikan diri anak-anak rambut gimbal. Pada prosesi ini, pemangku adat akan melafalkan bacaan-bacaan khusus dan doa secara ajaran Islam menggunakan bahasa Jawa.

4. Pencukuran Rambut Anak Gimbal

Pemotongan bagian rambut anak gimbal dilakukan oleh pemangku adat dalam suasana yang sakral.

Dalam acara Dieng Culture Festival, ritual ini dilakukan bersamaan dengan Ngalap Berkah.

Baca Juga: Lamborghini, Hummer, Porsche, Sebagian dari 91 Ranmor Harta Rita Widyasari Mantan Bupati Kukar yang Disita KPK

5. Pelarungan Rambut Anak Gimbal

Pelarungan merupakan prosesi ruwatan yang terakhir. Rambut Gimbal yang telah dicukur dibungkus oleh kain mori berwarna putih.

Pelarungan rambut anak gimbal dalam acara Dieng Culture Festival 2022 berlokasi di Telaga Balekambang.

Rangkaian prosesi semacam ini tidak akan banyak berubah prosesnya, namun mengalami secara langsung paling tidak sekali seumur hidup bisa jadi pengalaman berharga tak terlupakan.***

 

Disclaimer: Sebagian dari artikel ini pernah muncul di Pikiran-Rakyat.Com dengan Judul ‘5 Tahap Upacara Ruwatan Anak Rambut Gimbal, Jadi Rangkaian Dieng Culture Festival 2022’

 

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah