Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Apresiasi Langkah Cepat Boyolali Atasi Kasus PMK

- 17 Mei 2022, 07:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo /dok.foto/Humas Kementan

BANJARNEGARAKU - Langkah cepat Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali dalam penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, diapresiasi baik oleh Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo.

Dalam kunjungan kerja Mentan Limpo di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo pada Jumat, 13 Mei 2022, ia menyatakan ancaman PMK telah dilakukan dengan langkah serius menggunakan pendekatan medis.

“Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah dan para bupati yang ada di sini terutama di Boyolali,” ungkap Limpo.

Baca Juga: Awal Juni 2022, Bandara Jenderal Besar Soedirman 'JBS' Purbalingga Kembali Dibuka, Simak Selengkapnya

Ia mengatakan, langkah tersebut terlihat dari penanganan yang begitu cepat. Dalam beberapa hari sudah terlihat penyembuhan terhadap hewan ternak yang mengidap PMK.

Kementerian Pertanian juga telah menetapkan tiga agenda menghadapi wabah PMK yakni darurat, temporary, dan recovery.

“Khusus di tempat ini (Singosari) kita langsung masuk ke agenda ketiga, recovery terhadap semua hewan ternak,” ujarnya.

Baca Juga: Main Musik Keroncong, Pemkab Banjarnegara Gandeng Universitas Negeri Semarang 'Unnes', Guru SD Jadi Target

Kementerian juga telah membentuk gugus tugas dalam penanganan PMK. Di tingkat daerah, Pemerintah Daerah bisa menggandeng Polres dan Kodim dalam pendampingan tracing.

Gugus tugas ini yang bertugas menyusun dan mengendalikan informasi, agar tidak ada informasi bias yang memicu kepanikan.

“Kita tidak boleh panik berlebihan, kita tetap meningkatkan kewaspadaan. Instruksi kita untuk semua jajaran Dirjen Peternakan, dengan provinsi dan kabupaten, atau siaga 1 selama 14 hari untuk mempersiapkan semua langkah yang terbaik,” katanya.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Arti Kata Ngelar dan Kalimat Berbahasa Jawa

Selain itu, dilakukan sosialisasi bahwa PMK tidak menular pada manusia. Daging sapi pengidap PMK bisa dimakan, kecuali jeroan serta lidah sapi karena bagian tersebut merupakan sumber penyakit.

Sebelumnya, sebanyak 15 hewan ternak di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo terkonfimasi terkena PMK dalam beberapa hari terakhir ini.

Baca Juga: Seberapa Jawa Koe! Arti Kata Lowah dan Kalimat Berbahasa Jawa, Diwenehi Lowah Ben Bisa Kanggo Liwat

Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati juga mengungkapkan bahwa ada tambahan enam hewan ternak yang mengidap PMK di Desa Ngenden, Kecamatan Ampel yang kini telah menjalani pengobatan dan kondisinya jauh membaik.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Arti Kata Clathu dalam Kalimat Bahasa Jawa Bocah Umur Setaun Kok Wis Iso Clathu

“Langsung kita gerak cepat. Kita tangani, kita kasih vitamin, kita kondisikan kebersihan lingkungan akhirnya semuanya sudah lebih baik,” pungkasnya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x