BANJARNEGARAKU.COM - Wajar bila siswa SMA masih ada yang bingung melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. Beberapa terkendala biaya, sedangkan yang lain bingung memilih institusi pendidikan.
Pada kurun waktu sepekan ini, dua akademisi luar negeri hadir di SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara. Mereka membuka wawasan siswa-siswi khususnya kelas XII dan juga inspirasi.
Baca Juga: Penentuan Awal Ramadhan versi NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah, Tanggal Berapakah 1 Ramadhan 2024?
Pada Selasa 5 Maret 2024 akademisi dari Philipina, Prof Melvin Jabar hadir. Beliau datang bersama mantan guru SMAN 1 Sigaluh, Tuswadi yang juga doktor alumni Hiroshima University.
Sedangkan pada Jumat 8 Maret 2024 dosen Telkom University Purwokerto, Heri Widi Utomo yang juga alumnus SMAN 1 Sigaluh menghadirkan Abdul Karim, doktor Ilmu Komputer asal Pakistan.
Melvin sendiri merupakan guru besar Sosiologi dari Dela Salle University Filipina yang saat ini menjabat sebagai Visiting Professor di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sedangkan Abdul merupakan Visiting Professor di Korea University.
Keduanya mengisi kelas inspirasi bagi siswa kelas XII yang sebentar lagi lulus dari SMAN 1 Sigaluh. Mereka membuka wawasan siswa-siswi tentang pendidikan yang lebih tinggi terutama di luar negeri.
Keduanya banyak bercerita tentang bagaimana perjuangan untuk meraih gelar akademis tertinggi, dan pengalaman mereka berkeliling dunia.
Baca Juga: Smartwatch Xiaomi Terbaik Terbaru 2024: Fitur-Fiturnya Gantikan Sebagian Tugas Dokter
"Dengan pendidikan yang tinggi, kalian akan memiliki kesempatan untuk menjelajahi budaya-budaya dari berbagai dunia," jelas Melvin.
"Butuh kerja keras untuk mencapai apa yang kalian inginkan. Saya mendapat kesempatan meraih PhD di Cina dan Indonesia, saya pilih UGM, dan dengan kerja keras saya bisa lulus tercepat, S3 dalam waktu tiga tahun, dan saya keluarga sekarang menikmati hasil kerja keras itu, tinggal dan mengajar di Korea Selatan," jelas Abdul.
Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo berharap dengan kegiatan ini memotivasi para siswa untuk meraih pendidikan tertinggi dan tidak puas hanya lulus SMA.
Baca Juga: Cara Membuat Lumpia Bihun ala Semarang: Kuliner Warisan yang Melegenda
"Saya melihat potensi anak-anak ini sangat baik. Sayang kalau tidak melanjutkan kuliah. Maka saya terima kunjungan akademisi dari berbagai perguruan tinggi luar negeri, harapannya agar mereka termotivasi," harap Antono.
Di akhir acara, beberapa siswa diberi hadiah berupa mata uang asing, dan mereka ditantang untuk mengembalikan uang tersebut ke negara asalnya masing-masing oleh mereka sendiri kelak.
"Acara ini sangat menarik, inspiratif dan menantang. Tadinya saya ragu untuk mau melanjutkan, namun setelah mengikuti acara ini, saya punya motivasi yang tinggi untuk bisa kuliah, bahkan sampai ke luar negeri," ujar salah satu siswa kelas XII, Evi Sandra.
Baca Juga: Bosan Gabut? Main Aplikasi Penghasil Saldo DANA dan Raih Rp100.000 Setiap Hari!
Hingga tahun 2024 ada sekira 6 orang alumni SMAN 1 Sigaluh menimba ilmu hingga ke luar negeri. Beberapa di antaranya diarahkan Doktor Tuswadi dan melanjutkan jenjang S2 di Hiroshima, Jepang.
Belajar ke jenjang lebih tinggi apalagi luar negeri tidak hanya masalah uang namun niat yang kuat mengalahkan kelemahan diri. Motivasi dari dua akademisi ini diharapkan membuat lebih banyak lulusan SMAN 1 Sigaluh mendapat inspirasi mengejar ilmu setinggi langit. ***