Network
/photo/2022/05/17/124822681.jpeg)
BANJARNEGARAKU - Kamu orang Jawa, masih keturununan Jawa, atau mungkin pernah tinggal di Jawa? Seberapa Jawa Kamu, dapat terdeteksi salah satunya dari kemampuan kamu dalam berbahasa Jawa.
Saat ini sedang ramai di tik tok tentang tantangan seberapa Jawa kamu. Tantangan berasal dari penantang dan menanyakan kosa kata tertentu dalam bahasa Indonesia kemudian meminta untuk mencari kata tersebut dalam bahasa Jawa.
Bahasa Jawa adalah bahasa daerah bagi suku Jawa. Mempelajari bahasa Jawa merupakan salah satu cara untuk melestarikannya. Mari membuat kalimat dari kata dasar 'donga' dalam bahasa Jawa dan menunjukkan artinya.
Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Ndelok, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa
Di dalam bahasa, tidak hanya bahasa Indonesia tetapi juga bahasa Jawa, satu kata dasar dengan penulisan dan bacaan atau pelafalan yang sama bisa memiliki makna yang berbeda atau disebut dengan homonim.
Makna yang berbeda tersebut dapat terlihat jelas jika sudah melekat pada sebuah kalimat.
Kata dasar 'donga' dapat diturunkan menjadi lebih dari satu kata dan memiliki makna yang berbeda.
Salah satu cara dalam menurunkan kata yaitu dengan memberikan awalan, akhiran, sisipan, atau dengan membentuk kata ulang dari kata dasar tersebut.
Baca Juga: Ketika Masa Jabatan Kades Habis, Bisa Mencalonkan Kembali, Ini Kata Bupati Purbalingga
Perbedaan bentuk kata dari sebuah kata dasar dikarenakan adanya imbuhan, awalan, akhiran, sisipan, dan pengulangan kata akan memberikan makna atau arti yang berbeda.
Berikut adalah kata 'donga' dalam susunan kalimat sehingga dapat terlihat artinya dengan jelas dipandu oleh Teguh Riyanto,S.S. alumni Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) jurusan Bahasa dan Sastra Jawa.
Teguh Riyanto, S.S merupakan guru Bahasa Jawa SMP Negeri 1 Banjarnegara dan menjabat sebagai ketua MGMP Bahasa Jawa Kabupaten dan sie Pendidikan di Permadani (Persatuan Masyarakat Pecinta Budaya Nasional Indonesia).
Baca Juga: Obor Virtual dan Ekspresi Seni Budaya PeSONas Tahun 2022 Singgah di Purbalingga
Pedoman yang digunakan dalam artikel bahasa Jawa ini berpedoman pada E-Kamus Praktis Jawa-Indonesia untuk SD/MI Kemdikbud Balai Bahasa Provinsi DIY.
1. Seurunge ujian, Ani njaluk donga marang wong tuwane.
Artinya:
Sebelum ujian, Ani meminta doa kepada orang tuanya.
Pada kalimat bahasa Jawa di atas, kata 'donga' memiliki arti doa.
Baca Juga: Keren! 20 Film Dokumenter Karya Guru Besok Diputar di Bioskop Surya Yudha Cinema Banjarnegara
2. Aja kelalen donga angger arep lunga-lunga.
Artinya:
Jangan lupa berdoa kalau akan bepergian.
Pada kalimat di atas, kata 'donga' artinya adalah berdoa.
Baca Juga: Banjarnegara Rock Society 'BRS', Siap Tampil pada Kegiatan 'The PREweweh Day' 22 Mei 2022
3. Pak kyai ndongani korban lemah ambles nang mushola.
Artinya:
Pak kyai mendoakan korban tanah longsor di mushola.
Pada kalimat di atas, kata 'ndongani' artinya mendoakan.
Baca Juga: 54 Siswa Qiroati Korda Banjarnegara Diwisuda, Simak Selengkapnya
4. Aben bar sholat kudu ndongakaken wong tua.
Artinya:
Setiap selesai sholat harus mendoakan orang tua.
Pada kalimat di atas, kata 'ndongakaken' artinya mendoakan.
Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Eluh, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa
5. Dadi wong kudu ndedonga marang gusti pangeraning jagat ben slamet dunya akhirat.
Artinya:
Menjadi orang harus berdoa kepada Tuhan pencipta alam agar selamat dunia akhirat.
Pada kalimat di atas, kata 'ndedonga' artinya berdoa.
Baca Juga: Latihan Soal PAS UAS PJOK Kelas 5 SD MI Semester 2 Beserta Kunci Jawaban, Jenis Zat Adiktif
6. Nyuwun pandongane bae muga-muga diparingi lancar rejekine.
Artinya:
Minta doanya saja semoga diberikan rejeki yang lancar.
Pada kalimat di atas, kata 'pandongane' artinya doanya.
Inilah salah satu contoh keunikan ragam bahasa Jawa pada kata dasar 'donga' yang bisa memiliki makna lebih dari satu. Arti sebuah kata akan lebih mudah dicari berdasarkan konteks di dalam sebuah kalimat.
Selain kata 'donga', masih banyak kosakata lain dalam bahasa Jawa yang ternyata sangat unik. Marilah kita nguri-nguri budaya jawa salah satunya dengan menggunakan bahasa jawa dalam keseharian agar bahasa Jawa lekang oleh waktu dan tetap lestari.***
