BANJARNEGARAKU.COM - Bukan sebuah mimpi atau khayalan, namun fakta ini benar terjadi. Bukan pula ramalan saat Calon Terpilih yang bernomor 3 merangkul calon nomor 1 dan 2 yang kalah suara cukup telak.
Pesta Demokrasi SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara berlangsung aman dan lancar. Tidak ada kecurangan apalagi politik uang. Sebuah gelaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMAN 1 Sigaluh, Banjarnegara yang sangat Ideal. Pemilihan ketua OSIS (Pilketos) menghasilkan ketua OSIS baru yang akan bekerja selama setahun mendatang.
Baca Juga: Kehadiran Pj Bupati Banyumas Bawa Kabar Gembira untuk Keluarga Sarwan
Pada Kamis 9 November 2023, 3 calon maju untuk dipilih 757 siswa yang memiliki hak pilih. Hasil penghitungan 3 calon ketua OSIS yang ada, calon nomor urut 3 Ilyas Sofil Hidayat siswa kelas XI 8 terpilih sebagai ketua OSIS dengan raihan 375 suara (52,52 persen). Pada tempat kedua, calon nomor urut 1 Dyah Ratri Aprilia meraih 291 suara (40,76 persen) serta di tempat ketiga calon nomor urut 2 Danang Nur Afandi meraih 48 suara (6,72 persen).
Walaupun nyaris seluruh siswa memberikan suaranya, namun patut disayangkan karena sejumlah 43 suara dinyatakan tidak sah. Suara tidak sah adalah suara yang tidak masuk dalam hitungan. Pada kasus Gelaran P5 Pilketos SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara, suara tidak sah tidak bisa menggoyang kemenangan Calon nomor 3 yang menang mutlak.
Ketua OSIS terpilih Ilyas Sofil Hidayat mengungkapkan pihaknya akan merangkul semua kandidat lain yang kalah dan akan bersama-sama berusaha memajukan sekolah.
"Kita akan bersama memajukan Esmega sekolah kita. Apalagi tradisi di sekolah ini, peringkat kedua otomatis menjadi wakil. Jadi sebenarnya semua kandidat sahabat, dan semua calon terpilih atau tidak terpilih akan terus bersatu dalam kepengurusan OSIS Esmega," jelas Ilyas.
Koordinator P5 SMAN 1 Sigaluh, Anthony Agus Sabaris mengaku cukup puas dengan pelaksanaan P5 ini. Keberadaan pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya dengan baik akan menjadi catatan tersendiri. Dalam Pemilu, pemilih yang tidak menggunakan hak pilih disebut golput.
Baca Juga: Ada 3 Lokasi! Ini Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Banjarnegara, Jumat 10 November 2023
"Secara umum sudah sangat baik, anak-anak sudah melaksanakan simulasi Pemilu dengan semua perangkat yang mirip dengan Pemilu asli. Sehingga paling tidak ketika nanti ada Pemilu, anak-anak sudah tahu apa yang dilakukan. Minimal menjadi KPPS mereka sudah bisa," jelas Anthony.
Fenomena golput pada Pilketos
Adapun terkait suara tidak sah, Anthony menyatakan akan menguatkan pemahaman demokrasi melalui pembelajaran.
"Kebetulan saya mengajar Pendidikan Pancasila, akan saya jelaskan nanti di kelas bahwa golput akan merugikan diri sendiri. Karena dengan golput, toh show must go on. Pemilihan tetap berjalan, tetap ada calon terpilih. Maka rugi kalau tidak memilih," tandas Anthony.
Baca Juga: Ternyata Ini Makna Logo dan Tema Hari Pahlawan 2023
Kalaupun para calon tidak ada yang sesuai atau pas dengan hati, Anthony menyarankan untuk tetap memilih.
"Semua calon dalam pemilihan apapun kan manusia, bukan malaikat. Pasti ada kekurangan dan keburukannya. Kalau semua calon bahkan buruk semua, maka pilihlah yang paling sedikit keburukannya," pungkas Anthony.***