Di Antara 14 Candi di Dieng, Ahli Sejarah Menyebut Candi Ini Paling Tua Karena Alasan Konstruksi

8 Juni 2024, 15:30 WIB
Candi Arjuna di Kawasan Dataran Tinggi Dieng /Brave/Aryadi Darwanto /Instagram

BANJARNEGARAKU.COM - Dieng selain menjadi pusat peribadatan juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban pada zamannya. 

Para ahli sejarah memperkirakan bangunan-bangunan Candi di Dieng dibangun pada sekira abad 8 Masehi pada masa kerajaan Mataram Kuno. 

Pada saat ini ada 14 bangunan candi yang masih berdiri dan bisa disaksikan apabila berwisata ke Dieng. Di antara 14 Candi tentu ada yang paling tua sesuai kronologi waktu. 

Baca Juga: Keajaiban Visual dan Cerita yang Memukau: Rekomendasi Film Altered Carbon: Resleeved

Candi-candi di Dieng berusia lebih tua dibandingkan dengan Candi Borobudur yang berada di kabupaten Magelang. 

Berikut adalah nama 14 Candi di Dieng pada saat ini. 

Terletak di kompleks Candi Arjuna:

  1. Candi Arjuna
  2. Candi Semar
  3. Candi Srikandi
  4. Candi Puntadewa
  5. Candi Sembadra

Terletak di kompleks Candi Bima:

  1. Candi Bima
  2. Candi Gatotkaca
  3. Candi Dwarawati

Tidak terletak di kompleks Candi

  1. Candi Batur
  2. Candi Anggrung
  3. Candi Setyaki
  4. Candi Parikesit
  5. Candi Nakula
  6. Candi Sadewa

Baca Juga: Berlangsung di Wonosobo, Festival Teh Nusantara Ramaikan Dieng Caldera Race

Candi-candi di kompleks ini menunjukkan pengaruh arsitektur Hindu yang kuat. Candi Arjuna merupakan candi utama dalam kompleks ini. Candi Arjuna memiliki struktur yang lebih besar dan megah dibandingkan dengan candi-candi lain di sekitarnya.  

Bentuk dasarnya persegi, candi ini terdiri dari:

  • Kaki Candi yang dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah dari mitologi Hindu.
  • Tubuh Candi sebagai tempat ruang utama yang kemungkinan besar menyimpan arca Dewa Siwa.
  • Atap Candi yang berbentuk meru atau puncak yang berundak, dengan ukiran-ukiran yang rumit.

Sedangkan Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra merupakan candi pendamping yang lebih kecil dengan arsitektur yang serupa dengan Candi Arjuna namun lebih sederhana. Setiap candi kemungkinan menyimpan arca dewa-dewi Hindu lainnya seperti Wisnu dan Brahma.

Baca Juga: Cara Agar Menstruasi Lancar: Tips Mudah Merawat Kesehatan Hormonal

Candi Semar berfungsi sebagai candi perwara (pendamping) dari Candi Arjuna. Candi Semar memiliki bentuk yang lebih kecil dan terletak di depan Candi Arjuna.

Dikutip dari Indonesia Kaya, dari bentuk dan ornamen yang terdapat pada setiap candi, keempat candi tersebut diperkirakan dibangun pada masa yang berbeda. Candi Arjuna dibangun paling awal, sementara Candi Sembadra dibangun paling akhir.

Perkiraan ini didasarkan pada perbedaan gaya bangunan candi. Candi Arjuna masih sangat kental dengan gaya candi-candi dari India. Sementara itu, pada Candi Sembadra sudah terlihat pengaruh kebudayaan lokal yang sangat kuat. 

Baca Juga: Cara Mudah Kirim Saldo GoPay ke Teman dan Keluarga

Pengaruh ini salah satunya dapat dilihat dari relung yang ada pada candi. Candi-candi bergaya India memiliki relung yang menjorok ke dalam, sementara pengaruh kebudayaan lokal memiliki relung yang menjorok ke luar.

Heni Purwono ketua Masyarakat Sejarah Indonesia cabang Banjarnegara, menyatakan pendapatnya bahwa Candi Bima adalah yang tertua secara konstruksi. 

“Bima (yang tertua). Masih pakai arsitektur India Selatan, kalau Arjuna sudah campuran arsitektur lokal,” ujarnya saat dihubungi Banjarnegaraku. 

Baca Juga: Apakah Bitcoin Investasi yang Tepat untuk Anda?

Jika data mengungkapkan kebanyakan Candi berasal dari abad ke 8, Heni menduga Candi Bima dibangun pada awal abad bahkan sebelumnya. 

“Mungkin sejak abad 7 (Candi Bima) sudah mulai (dibangun),” Heni juga ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) berpendapat. 

14 Candi yang bisa disaksikan dan dikunjungi saat ini hanya sebagian saja. Sebab banyak Candi yang sudah rusak dan runtuh karena sebab alam. 

Sebagian dari bagian Candi disimpan di Museum Kaliasa Dieng yang berada dekat kompleks Candi Arjuna untuk alasan keamanan atau ketidakcocokan dengan 14 Candi yang ada. ***

 

 

 

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Disparbud Banjarnegara

Tags

Terkini

Terpopuler