Komunitas Janda Kreatif Banjarnegara Siap Deklarasi! Ramaikan Kegiatan 'The PREweweh Day' Minggu 22 Mei 2022

- 15 Mei 2022, 19:38 WIB
Komunitas Janda Kreatif Banjarnegara Siap Deklarasi! Ramaikan Kegiatan 'The PREweweh Day' Minggu 22 Mei 2022
Komunitas Janda Kreatif Banjarnegara Siap Deklarasi! Ramaikan Kegiatan 'The PREweweh Day' Minggu 22 Mei 2022 /Wahono/Banjarnegaraku


BANJARNEGARAKU - Komunitas janda kreatif Banjarnegara siap deklarasi serta ramaikan kegiatan 'The PREweweh Day' pada Minggu 22 Mei 2022 mendatang.

Komunitas janda ini merupakan sebuah gagasan kreatif sebagai wadah bagi para janda di Banjarnegara, sebagai ajang silaturahmi dan turut serta membuat gagasan gagasan kreatif bagi anggotanya untuk maju dan memajukan Banjarnegara.

Wahono Bupati Forum Rembug Banjarnegara menjelaskan, adanya gagasan ini sebenarnya sudah muncul cukup lama, sekitar 4 tahun yang lalu.

Baca Juga: Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara Berakhir pada 22 Mei 2022, FRB Akan Gelar 'The PREweweh Day'

Namun demikian dijelaskan Wahono, ternyata tidak mudah untuk mengumpulkan para janda kreatif dalam satu wadah. Sebab ini adalah persoalan status bukan persoalan bisnis apalagi hobi.

"Ada beban pikologis dan butuh mental yang berlapis hingga muncul rasa percaya diri bahwa janda hanyalah sebuah status. Hak dan kewajiban bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sama kedudukannya dengan yang lain," ungkap Wahono.

Baca Juga: Keren! Banjarnegara Miliki Paguyuban Salon, Turut Ramaikan Agenda Kegiatan 'The PREweweh Day' 22 Mei 2022

Wahono menambahkan, hingga artikel ini diterbitkan Minggu 15 Mei 2022, dalam wadah group whatsapp Jaket atau komunitas janda kreatif Banjarnegara, baru terkumpul sekitar 50 anggota dan calon pengurus.

"Keluar masuk silih berganti, begitu dan seterusnya. Sementara disisi lain jika kita melihat data statistik angka perceraian di Banjarnegara terlihat cukup fantastis," ungkap Wahono.

Baca Juga: Tikako Caffe dan Java Culinary, Referensi Tepat Wisata di Banjarnegara saat Libur Lebaran

Padahal jika melihat data jumlah janda yang ada di Banjarnegara cukup fantastis jumlahnya.

Berikut data yang telah terangkum selengkapnya bersumber dari situs BPS Provinsi Jawa Tengah, dipadukan dengan data statistik dari BPS Kabupaten Banjarnegara dan juga website resmi data statistik pengadilan agama kabupaten Banjarnegara:

Tahun 2017: 2.768 pasangan bercerai, 2018: 2.317 pasangan bercerai, Tahun 2019: 2.295 pasangan bercerai, Tahun 2020: 2.592 pasangan bercerai, Tahun 2021: 2.325 pasangan bercerai.

Jika ditotal selama 5 tahun kebelakang terdapat sejumlah 12.297 pasangan bercerai.

Baca Juga: Karang Gemantung, Referensi Liburan Asik di Banjarnegara saat Destinsi Lainnya Ramai dan Macet

Lebih jauh Wahono menjelaskan, melihat data tersebut para aktifis Forum REMBUG Banjarnegara, mencoba membedah latar belakang masalah dan bagaimana ikut andil untuk urun rembug mencari solusi agar persoalan ini bukan hanya menjadi beban persoalan pengadilan agama dan atau KUA saja.

"Persoalan ini semestinya sudah menjadi persoalan nasional di Kabupaten Banjarnegara. Semua elemen masyarakat mesti bersatu padu membantu menekan angka perceraian tersebut," harapnya.

Baca Juga: Siap Menghadapi Ujian! Contoh Soal PAT PAS PJOK Kelas 6 SD MI Beserta Kunci Jawaban, Gerak Dasar Senam Irama

Dari kesimpulan diskusi Wahono mengungkapkan, faktor utama penyebab perceraian ini adalah 50% karena persoalan ekonomi.

Selebihnya karena faktor pernikahan usia dini, ketidak cocokan lagi dan lainnya.

"Lagi lagi persoalan ekonomi menduduki rangking tertinggi atas suatu problematika dalam hal ini penyebab perceraian. Jadi kita bisa menarik benang hijau bahwa salah satu indikator keberhasilan pembangunan sektor ekonomi di Banjarnegara tentu dengan berkurangnya angka perceraian," terang Wahono.

Baca Juga: Contoh Soal Isian Singkat Penilaian Akhir Tahun PAT IPS Kelas 5 SD MI TEMA 8, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Semakin mapan suatu pasangan hidup, semakin sedikit peluangnya untuk bercerai berai.

Problem berikutnya pasca perceraian yang mau tidak mau, kita mesti peduli terhadap persoalan perceraian di Banjarnegara adalah “Kodrat sebagai Tulang Rusuk kemudian harus berganti menjadi Tulang Punggung “ apa yang akan terjadi?

Bagaimana perih dan laranya kaum janda dalam menghadapi persoalan hidup.

"Persoalan ini yang harus kita peduli dan ikut turun tangan membenahi keadaan. Kembalikan ia kepada kodratnya. Tanpa mengurangi hak–hak lain sebagai bagian dari warga negara," ungkap Wahono tegas.

Baca Juga: Contoh Soal Isian Penilaian Akhir Tahun PAT SBDP Kelas 5 SD MI TEMA 8, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Sementara Ketua komunitas janda kreatif Banjarnegara, Riningsih atau lebih akrab disapa Rini Geboy mengungkapkan, bahwa janda itu bukanlah sebuah pilihan, ketika status itu kemudian harus melekat. Bukan berarti janda lemah, janda tak kreatif, janda tak inovatif.

Melalui wadah komunitas janda kreatif Banjarnegara (Jaket) kami para janda ingin existensi kita, karya dan kreatifitas kita bisa memberikan warna tersendiri untuk kemajuan Banjarnegara kedepan.

Baca Juga: Apa Manfaat Membaca, Kunci Jawaban Ayo Berlatih PAI Kelas 4 SD MI Halaman 85

Ketua terpilih komunitas janda kreatif Banjarnegara (Jaket) Rini Geboy ini merupakan seorang single parent selama 19 tahun, yang saat ini masih menyelesaikan S.2 dan mampu menyekolahkan anaknya dibangku kuliah.

Meski Rini Geboy hanya berstatus sebagai THL disalah satu dinas di Kabupaten Banjarnegara, namun untuk urusan pendidikan tetap nomer 1.

Baca Juga: Sinergitas Relawan Banjarnegara Diapresiasi oleh Ketua PMI Jawa Tengah

"Kami siap Deklarasi mas, untuk kegiatan The PREweweh Day yang akan dilaksanakan pada 22 Mei 2022, di Pendopo Kabupaten Banjarnegara. InsyaAlloh ada ratusan Janda Kreatif yang siap hadir meramaikan kegiatan tersebut," lanjut Rini Geboy selaku ketua Jaket penuh dengan semangat.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu, Arti Kata Embok Lengkap dengan Contoh Kalimat Bahasa Jawa

Dalam diskusi online group pengurus Forum Rembug Banjarnegara (FRB), sepakat agar gerakan kawan-kawan Komunitas Jaket ini menjadi sebuah gerakan moral kedepan.

Sehingga keberadaan Jaket ini dikemudian hari, tidak dipandang sebelah mata oleh publik. Selain membutuhkan space untuk karya dan kreatifitasnya, komunitas Jaket juga membutuhkan place sebagai pusat kegiatan dan informasi.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Emik, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

Warso salah satu pengusaha kreatif bidang bambu juga menambahkan, "kepada para janda, silahkan belajar tentang kreatifitas bambu ditempat saya, mereka akan saya beri bekal kemampuan dalam bidang olahan bambu. Sehingga ia bisa mandiri dan juga berdikari," imbuhnya dengan nada yang tegas dan penuh optimistis.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Wahono Blog


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x