BANJARNEGARAKU - Bertempat di Rumah Budaya Dieng, Sabtu 14 Mei 2022, Universitas Negeri Semarang (Unnes) melalui tim pengabdian pada masyarakat adakan pelatihan bermain musik keroncong bagi guru Sekolah Dasar (SD).
Guru Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kabupaten Banjarnegara, jadi target sasaran pelatihan musik keroncong dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Pemkab Banjarnegara gandeng Universitas Negeri Semarang (Unnes) tim pengabdian pada masyarakat yang diketuai oleh Dr Slamet Haryono, MSn, adakan pelatihan bermain musik keroncong bagi guru Sekolah Dasar (SD).
Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Arti Kata Ngelar dan Kalimat Berbahasa Jawa
Kegiatan ini merupakan realisasi kerjasama kemitraan antara Unnes dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara serta Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan bertema peningkatan kompetensi bermain musik keroncong guru Sekolah Dasar di Kabupaten Banjarnegara sebagai upaya konservasi budaya.
Kegiatan diikuti oleh peserta sebanyak 43 guru yang merupakan wakil dari 20 kecamatan di Banjarnegara.
Adapun materi kegiatan adalah pengetahuan dan keterampilan tentang bermain musik keroncong dan pembelajaran musik keroncong bagi peserta didik SD.
Setelah kegiatan pelatihan pada hari tersebut, selanjutnya akan dilakukan dua tahap kegiatan berikutnya.
Kegiatan di tahap ke dua adalah pendampingan kegiatan di sekolah kepada guru dalam membelajarkan keroncong di kelas untuk peserta didik.
Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2022 dan tahap tiga adalah pendampingan pentas mandiri di lokasi wisata, sekolah atau tempat lain pada bulan Agustus 2022 mendatang.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Unnes beranggotakan Dr Langlang Handayani MApp Sc, Dr Suharto SPd MHum, Dr Wadiyo MSi, Indi Purnomo SE dan 3 orang mahasiswa, masing-masing adalah Elsya Wynsa MP, Gita Surya Sabrina, dan Maulana Resha Vivadi.
Tim ini didukung pula oleh para pegiat musik keroncong dari Hamkri Kota Semarang, diantaranya, Ibnu Amar Muksin, MA dan Bambang NU.
Baca Juga: Contoh Soal Isian Penilaian Akhir Tahun PAT SBDP Kelas 5 SD MI TEMA 8, Lengkap dengan Kunci Jawaban
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara yang juga sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Drs Agung Yusianto MSi.
Dalam kegiatan berlangsung turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjarnegara, Iis Syamsudin.
Dalam sambutannya, Agung Yusianto, menyambut gembira terhadap kegiatan pelatihan musik keroncong ini.
Agung mengatakan bahwa di Banjarnegara banyak sekali penyanyi dan pemain keroncong dari kalangan guru yang usianya di atas 40 tahun maupun 40 tahun.
Sehingga pelatihan ini sangat tepat diadakan, sebagai bentuk regenerasi sekaligus sebagai usaha nyata dalam konservasi budaya.
"Adanya penyanyi dan pemain keroncong dibawah 40 tahun, ini menandakan adanya ketertarikan bagi generasi generasi selanjutnya sehingga selalu ada keberlanjutan atau ada regenerasi," jelasnya.
Baca Juga: Contoh Soal PAT Penilaian Akhir Tahun PPKn Tema 5 kelas 2 SD MI Semester 2 Disertai Kunci Jawaban
Selain itu, Agung juga mengatakan bahwa penetapan guru sebagai peserta kegiatan merupakan strategi yang sangat tepat, karena pelestarian.
Musik Keroncong akan lebih efektif jika dimulai dari kalangan guru.
Pewarisan dan pengembangan Keroncong melalui pembelajaran di Sekolah dapat dilakukan secara langsung kepada peserta didik, baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Baca Juga: Content Creator Banjarnegaraku.Com Adakan Kopdar, Ngobrol Asik Sembari Santai, Ngopi di Kopi Kebul
Selanjutnya, Agung berharap dari hasil kegiatan pelatihan musik keroncong ini akan terbentuk grup keroncong PGRI yang mapan.
Agung berkomitmen akan memfasilitasi “panggung” untuk memberi kesempatan bagi grup grup keroncong tampil pada even even kebudayaan di Kabupaten Banjarnegara.
Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Gapyak, Gapyuk, Berikut Arti dan Contoh Kalimat Berbahasa Jawa
Acara pelatihan diawali dengan pemaparan materi yang diselingi dengan tanya jawab dan praktek langsung oleh peserta.
Selain itu, para peserta juga diminta memberikan tanggapan dan saran secara langsung tentang pelaksanaan kegiatan.
Tanggapan dan saran dari peserta juga diberikan dalam bentuk tertulis yang dikirimkan melalui google form.
Tanggapan positif banyak diberikan oleh peserta tentang manfaat yang diperoleh dari kegiatan.
Saran yang diberikan oleh para peserta diantaranya adalah waktu dan tempat pelaksanaan.
Perihal waktu, peserta memberikan saran agar kegiatan tidak hanya dilakukan dalam satu hari saja. Harapan peserta adalah agar dilakukan pelatihan lanjutan.
Baca Juga: Contoh Soal Uraian Penilaian Akhir Tahun PAT SBDP Kelas 5 SD MI TEMA 8, Lengkap dengan Kunci Jawaban
Sementara itu, untuk tempat pelaksanaan disarankan berada di wilayah “bawah”.
Kegiatan ditutup oleh Kabid Kelembagaan SDM Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Ninik Ratih Himawati MKes.
Dalam sambutan penutupan, Ninik menyampaikan terima kasih kepada Tim pengabdian kepada masyarakat dari Unnes yang telah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bermain musik keroncong bagi para guru SD di Kabupaten Banjarnegara.
Ninik juga menyatakan bahwa ternyata dengan metode dan strategi yang tepat musik keroncong dapat dipelajari dengan lebih mudah.
Demikian informasi mengenai pelatihan musik keroncong realisasi kerjasama kemitraan antara Unnes dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes).***