Network
BANJARNEGARAKU.COM - Untuk pertama kalinya, produk unggulan kreasi Rumah Mocaf Banjarnegara di ekspor ke negara Turki.
Produk tepung Mocaf karya putra Banjarnegara tersebut dilepas oleh Pj Bupati Banjarnegara pada Senin 17 Oktober 2022 di Pendapa Dipayudha Adigraha.
Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengatakan, pelepasan ekspor mocaf merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam pengembangan dan kemajuan produk UMKM yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
“Saya berharap, produk-produk UMKM di Banjarnegara bisa lebih berkembang dan juga semakin terkenal tidak hanya di Indonesia namun juga mancanegara,” ujarnya.
Pihaknya juga berharap dengan berbagai inovasi sesuai era digitalisasi, produk UMKM Banjarnegara dapat bersaing dan terus berkembang dengan baik.
Sementara itu CEO Rumah Mocaf Riza Azyumarridha Azra menjelaskan bahwa ekspor ini perupakan ekspor perdana ke negara Turki.
"Namun bukan ekspor yang pertama kali dilakukan, Rumah Mocaf sendiri sudah melakukan ekspor ke lebih dari 4 negara seperti Malaysia, Singapura, Dubai, Oman dan Inggris," ujarnya.
Riza juga menjelaskan bahwa pada saat ini permintaan produk tepung singkong sedang meningkat di seluruh dunia.
“Harapan kami untuk kedepannya makin banyak teman-teman yang memproduksi tepung mocaf dan masyarakat juga mengkonsumsinya," lanjutnya.
Lebih jauh dia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan permintaan, Rumah Mocaf memiliki serapan singkong yang didapat dari sekitar Banjarnegara khususnya di Kecamatan Punggelan.
"Singkongnya lalu kami olah menjadi tepung Mocaf, harapanya singkong ini bisa bernilai jual lebih tinggi,” tuturnya.
Riza menambahkan, kali ini sebanyak 45 ton tepung mocaf Banjarnegara diekspor ke Turki berangkat dari Banjarnegara lewat Pelabuhan Surabaya.
Baca Juga: Era Digitalisasi, Guru di Banjarnegara Diupgrade Kemampuanya Membuat Media Pembelajaran Kreatif
Perlu diketahui, Ekspor mocaf dimulai sejak tahun 2020 dengan volume pengiriman terakhir yaitu ke Oman mencapai 20 ton, dan kini 45 ton terbang ke Turki.
Capaian ini berwal dari pameran pangan internasional di Istanbul Turki dengan nilai nominal mencapai Rp2 miliar lebih.
"Kami membuka stand yang difasilitasi Kementerian Pertanian juga Kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif, di sana kami bertemu banyak buyer dan setelah penajakan sekitar 6 bulan baru masuk order resmi," pungkasnya.***
