Network
BANJARNEGARAKU.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau kemungkinan 9 daerah longsor di Jawa Tengah. Salah satunya adalah ruas Banjarnegara - Wanayasa - Kalibening yang punya banyak daerah berbukit, jalan provinsi di daerah tebing tanah dan tepi jurang. Tanah basah dengan kandungan air banyak bisa memicu longsoran di daerah tertentu.
Bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembaban disebut bencana hidrometeorologi. Bentuk bencana hidrometeorologi pada musim kemarau berupa kekeringan, kebakaran hutan hingga gelombang panas. Sedangkan pada musim penghujan bentuk bencana hidrometeorologi adalah banjir, badai, longsor, angin puyuh, dan gelombang dingin.
Baca Juga: Para Ibu Wajib Tahu! Makanan Apa Saja yang Dapat Membantu Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi?
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat penyebab bencana hidrometeorologi adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Indonesia sering mengalami perubahan cuaca dan iklim secara mendadak dan ekstrem yang berujung pada bencana hidrometeorologi.
Bencana bisa dikelola risikonya melalui kegiatan yang dinamakan mitigasi bencana. Mitigasi adalah upaya yang bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Bencana sendiri memiliki tiga kategori, yakni bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.
Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi 4 kategori :
- Kegiatan sebelum bencana terjadi.
- Kegiatan saat bencana terjadi.
- Kegiatan tepat setelah bencana terjadi.
- Kegiatan pasca bencana yang meliputi pemulihan, penyembuhan, perbaikan, dan rehabilitasi.
Baca Juga: Menu Sehat dan Praktis Selama Seminggu, Kesehatan Berawal dari Dapur Anda
Mencegah dan menanggulangi bencana tanah longsor
BMKG mengidentifikasi 9 ruas daerah rawan longsor di Jawa Tengah. Daerah ini dipantau dan diwaspadai dari sisi hidrometeorologi. 9 Daerah rawan bencana tanah longsor ini tersebar di Jawa Tengah, berikut daerahnya
