Hangat! Wolbachia di Banjarnegara, Ini Kata Dinas Kesehatan

- 16 November 2023, 10:47 WIB
Nyamuk aedes penyebab DBD
Nyamuk aedes penyebab DBD /Brave/631372 / pixabay

BANJARNEGARAKU.COM - Penggunaan bakteri Wolbachia pada pemberantasan Demam Berdarah Dengan (DBD) menuai polemik. Peringatan bahaya penggunaan bakteri Wolbachia pada penanganan DBD disorot tajam oleh mantan menteri kesehatan (menkes) Siti Fadilah Supari. 

Hal ini ditegaskan dalam konferensi pers pada Minggu, 12 November 2023 di Hotel Grandhika, Jl Iskandarsyah, Jakarta Selatan. Bersama dengan “Gerakan Sehat Untuk Rakyat”, Siti Fadilah Supari menyerukan bahwa penyebaran nyamuk berwolbachia harus segera dihentikan. 

Baca Juga: Mengenal Sejarah Desa Mantrianom Banjarnegara, Jejak Kyai Lutung Sang Mantri Pangeran Diponegoro

Banjarnegaraku menelusuri keberadaan nyamuk berwolbachia ini di Banjarnegara. Dari catatan Profil Kesehatan Banjarnegara, terdapat peningkatan kasus DBD dari 175 kasus pada 2021 meningkat hampir 3 kali lipat, jadi 475 kasus pada 2022. Kecamatan Mandiraja jadi kecamatan dengan paling banyak kasus DBD yaitu 104 kasus. 

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod - Borne Virus. Virus ini ditularkan ke manusia melalui nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD tidak hanya menyerang anak-anak namun juga orang dewasa. Penyakit ini berkait dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. 

Guna menangani virus ini penelitian menemukan bahwa kelemahan virus ini adalah oleh bakteri Wolbachia. Cara kerja bakteri yang sudah diteliti di Indonesia sejak 2011 ini adalah melumpuhkan virus dengue yang ada pada tubuh nyamuk. Bakteri ini bisa menular melalui perkawinan antar nyamuk. 

Baca Juga: Puluhan Anggota Korpri Purbalingga Donor Darah, Peringati HUT Ke-52

Dilansir dari tulisan lain di Banjarnegaraku, efektivitas Wolbachia telah diteliti sejak tahun 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta dengan dukungan yayasan Tahija. Penelitian tersebut melibatkan fase persiapan dan pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dalam skala terbatas dari tahun 2011 hingga 2015. 

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Pikiran Rakyat Dinas Kesehatan Dinkes Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x