BANJARNEGARAKU.COM - Desa Mantrianom Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara merupakan sebuah desa yang berawal dari jejak Kyai Lutung pengikut setia Pangeran Diponegoro.
Desa Mantrianom bukan sekadar sebuah nama tempat, tetapi merupakan warisan berharga dari masa perjuangan dan keberanian dalam melawan penjajah. Dengan mengenang pengikut setia Pangeran Diponegoro, Desa Mantrianom tidak hanya memperkuat jati diri lokal, tetapi juga menyimpan cerita inspiratif bagi generasi yang akan datang.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Desa Pagak Banjarnegara, Jejak Kayu Jati dalam Penamaan Desa Pagak
Cerita dimulai pada masa perang melawan Belanda di mana Pangeran Diponegoro memimpin perlawanan melawan penjajah.
Untuk mengelabui musuh dan memastikan perlawanan rakyat dapat terjadi di mana-mana, Pangeran Diponegoro mengadopsi strategi berpindah-pindah tempat.
Tujuannya sederhana yaitu agar sulit ditangkap dan untuk menimbulkan kesan perlawanan yang meluas.
Selama perang tersebut, Pangeran Diponegoro selalu ditemani oleh tiga orang pengikut setia yang menjalankan peran penting dalam mengawal dan mendukung perjuangan beliau.
Ketiga pengikut ini, yang pada masa itu disebut "Mantri," adalah Kyai Madja, Raden Basah Sentot Pawirodirejo, dan Kyai Lutung.