Penjajah Israel Merangsek Masuk ke RS Al Shifa Gaza, Hamas Tolak Keras Narasi Palsu Sembunyi di Rumah Sakit

- 15 November 2023, 14:48 WIB
Rumah Sakit Al Shifa di Gaza menjadi target gempuran Israel, akibatnya korban jiwa semakin bertambah
Rumah Sakit Al Shifa di Gaza menjadi target gempuran Israel, akibatnya korban jiwa semakin bertambah /Reuters /

BANJARNEGARAKU.COM - Militer penjajah Israel mengumumkan operasi besar-besaran di Rumah Sakit Al Shifa yang terletak di Jalur Gaza pada Rabu 14 November 2023, sebagai bagian dari upaya mereka untuk melawan pejuang Hamas. Hamas tolak keras tuduhan bahwa kelompok perlawanan tersebut bersembunyi di RS yang terkepung itu.

Pihak militer penjajah mengklaim bahwa operasi tersebut dilakukan untuk menghancurkan pusat komando Hamas yang mereka yakini terletak di bawah rumah sakit terbesar di wilayah tersebut.

Sebelum operasi dimulai, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa penjajah Israel telah memberi tahu pejabat setempat tentang rencananya untuk menyerbu kompleks Rumah Sakit Shifa dalam waktu beberapa menit. Mereka menyampaikan seruan agar semua anggota kelompok perlawanan yang berada di rumah sakit menyerah.

Baca Juga: Ternyata Begini Budaya Tionghoa Kristen Pedesaan Mengurus Kematian Sampai Penguburan

Menurut laporan Al Jazeera, sebelum serangan dimulai, seorang perwira penjajah Israel melakukan panggilan telepon kepada Direktur Kesehatan Rumah Sakit Al Shifa, Dr. Munir Al-Barash. Perwira tersebut meminta kerjasama dalam mematuhi perintah pasukan penjajah Israel, namun Dr. Al-Barash dengan tegas menolak, menyatakan bahwa ia tidak akan bekerja sama.

Dilaporkan Antara bahwa dalam pernyataan resminya, Angkatan Bersenjata Penjajah Israel (IDF) menjelaskan bahwa operasi dilakukan berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional. Mereka menyebut operasi itu sebagai tindakan yang tepat dan tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu di Rumah Sakit Shifa.

IDF juga mengklaim bahwa Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando, bahkan menyembunyikan operasi militer dan menyandera di terowongan di bawahnya. 

Menurut pernyataan resmi IDF, pasukan mereka termasuk tim medis dan penutur bahasa Arab yang telah dilatih khusus untuk menghadapi situasi lingkungan yang kompleks dan sensitif di wilayah rumah sakit. Mereka berusaha memastikan bahwa tidak ada kerugian yang ditimbulkan pada warga sipil dalam operasi tersebut.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Aljazeera Roya News Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah