Network
BANJARNEGARAKU.COM - Setelah lolos dari bencana kekeringan akibat musim kemarau panjang, kini hujan lebat yang turun sejak Selasa malam hingga Rabu pagi di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, telah menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.
Kali ini bencana hidrometeorologi kembai hadir dengan cepat dalam bentuk lain setelah tragedi kekeringan menimpa sejumlah wilayah. Bentuk bencana hidrometeorologi selain kekeringan berupa banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Baca Juga: Pj Bupati Banyumas Resmikan Bawor Mart dan Berikan Subsidi untuk Menanggulangi Lonjakan Harga Gula
Diberitakan Antaranews pada 15/11 bahwa Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, mengkonfirmasi bahwa tujuh desa/kelurahan terkena dampak banjir, sementara lima desa dilanda tanah longsor.
Berdasarkan laporan sementara, banjir melanda Desa Selandaka, Desa Kemiri, dan Kelurahan Kebokura di Kecamatan Sumpiuh; Desa Sirau dan Grujugan di Kecamatan Kemranjen; serta Desa Karangpetir dan Gebangsari di Kecamatan Tambak.
Budi Nugroho menuturkan bahwa BPBD tengah melakukan pendataan untuk mengukur dampak dan memastikan langkah-langkah penanganan yang dibutuhkan.
Dalam keterangan Bintara Pembina Desa Kelurahan Sumpiuh, Sersan Satu Gunawan, disampaikan bahwa banjir menyebabkan genangan air di Grumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh.
Sekitar 20 rumah dilaporkan terendam dengan ketinggian air mencapai 35 cm. Pihak BPBD bergerak cepat dalam menanggapi situasi ini untuk memberikan bantuan dan mengatasi dampak yang muncul.
