Pelajar Corduba Bilang Malu Kalau Pakai Peci Tapi Nakal

- 14 Mei 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi seorang pelajar mengenakan peci
Ilustrasi seorang pelajar mengenakan peci /Brave/Endho / Pixabay

BANJARNEGARAKU.COM - Peci merupakan penutup kepala semacam topi yang biasa terbuat dari semacam kain beludru berwarna hitam dan dipakai oleh para pria Indonesia. Peci sudah lama dipakai oleh rakyat umum bahkan sah apabila dikenakan saat menjalankan sholat. 

Peci tidak hanya menjadi sekadar pelindung dari matahari dan panas. Namun diangkat menjadi lambang perjuangan menuju Indonesia merdeka oleh Ir. Soekarno. 

Pada awalnya kaum terpelajar pada 1920an merasa malu mengenakan pakaian rakyat jelata, termasuk peci. Namun Ir. Soekarno justru mengangkat peci jadi lambang perjuangan. 

Baca Juga: Resep Kampungan: Tahu masak Jamur, Selera Sederhana Rasa Luar Biasa

Pada buku Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Timur (1978) mencatat di akhir bulan Juni 1921, Soekarno mengusulkan agar peci atau kopiah dipakai sebagai lambang perjuangan menuju Indonesia merdeka.

Sedangkan pada buku otobiografi Soekarno, Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams (2018) Soekarno mengusulkan dengan gamblang. 

Baca Juga: Cek Kesehatan Bagi Santri Penghafal Al-Qur'an, Ini yang Dilakukan Puskesmas Susukan 2 Banjarnegara

 ”…Kita memerlukan sebuah simbol dari kepribadian Indonesia. Peci yang memiliki sifat khas ini, mirip yang dipakai oleh para buruh bangsa Melayu, adalah asli milik rakyat kita. Menurutku, marilah kita tegakkan kepala kita dengan memakai peci ini sebagai lambang Indonesia Merdeka,” demikian kata Soekarno. 

Soekarno memiliki gagasan itu, tentu tidak lain tidak bukan dari guru sekaligus mertua pertamanya, HOS Tjokroaminoto. Beliau merupakan guru bangsa sekaligus tokoh legendaris Ormas Syarikat Islam (SI). Tjokroaminoto sendiri terbiasa berpeci atau berblangkon, menunjukkan identitas kepribumiannya.

Halaman:

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah