Bertemu Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi, Pimred banjarnegaraku.com Bawa Program DMI: UPZ Masjid

- 28 Juni 2024, 10:00 WIB
Ali Arifin, Pimred banjarnegaraku.com dan wongapak.suaramerdeka.com bersilaturahmi dengan Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi di Pringgitan, didampingi Adi Cahyono Kepala Dinas Indagkop dan UMKM, Kamis 27 Juni 2024
Ali Arifin, Pimred banjarnegaraku.com dan wongapak.suaramerdeka.com bersilaturahmi dengan Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi di Pringgitan, didampingi Adi Cahyono Kepala Dinas Indagkop dan UMKM, Kamis 27 Juni 2024 /Dwi Widiyastuti/

BANJARNEGARAKU.COM - Sambil masih kriyip-kriyip, Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi menerima kunjungan Pimred banjarnegaraku.com dan Pimred wongapak.suaramerdeka.com, Ali Arifin, di Pringgitan, Rumah Dinas Bupati Banjarnegara, Kamis pagi, 27 Juni 2024.

"Dari dini hari sampai pagi ini menyambut kedatangan 814 orang jamaah haji asal Banjarnegara kloter 13, 14, 15, 16 di Pendapa Dipayudha Adigraha, Kamis (27/6/2024). Alhamdulillah seluruh jemaah haji dari Kabupaten Banjarnegara tahun 2024 sudah kembali ke Banjarnegara dalam kondisi sehat walafiat," katanya.

Dari 814 jemaah haji Banjarnegara, satu jamaah atas nama Basirun Mangsuri Wirya warga Desa Darmayasa, Kecamatan Pejawaran, meninggal dunia di Madinah. Ia tergabung dalam kloter 14.

Baca Juga: Hasil Undian Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia Hadapi Raksasa Asia

Nampak sekali Muhammad Masrofi kurang tidur karena acara yang maraton. Sehingga matanya masih kriyip-kriyip. Sejak Minggu (23 Juni 2024), Masrofi ada di Semarang karena ada serangkaian tugas. Dan, baru sampai Banjarnegara Rabu (27 Juni 2024) tengah malam.

Ketika ditanya apa perbedaan yang menjadi pejabat struktural di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah dan menjadi Pj Bupati Banjarnegara. Ini jawabnya:

"Yang pasti tidurnya lebih larut dari biasanya hehehe..."

Sebagaimana kita tahu, tipikal masyarakat daerah di wilayah kabupaten atau bahkan kecamatan dan desa, kalau ada kegiatan penginnya dihadiri pejabat nomor 1 di wilayah itu.

Kalau acara di tingkat kabupaten tentu bupati yang diharapkan hadir atau membuka acara. Demikian pula di tingkat kecamatan atau desa.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata Nan Indah di Lembang, Cocok untuk Liburan Sekolah Anak-anak

Perbincangan semakin gayeng dengan kehadiran Adi Cahyono, Kepala Dinas Indagkop dan UMKM Kabupaten Banjarnegara.

"Kalau di kabupaten itu 'yen ora Pak Bupati ora marem' (kalau (yang datang) tidak Pak Bupati, (masyarakat) tidak puas," kata Adi Cahyono.

Selain tugas protokoler keseharian, Masrofi juga harus menyelesaikan "pekerjaan rumah" yang dipesankan oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat melantik dirinya menggantikan Tri Harso Widirahmanto, sebagai Pj Bupati Banjarnegara periode 2022-2024 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa (28/5/2024).

"Pekerjaan Rumah" yang dimaksud Nana Sudjana antara lain terkait program prioritas dari pemerintah pusat dan Pemkab Banjarnegara, seperti soal kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, stunting, pengangguran, dan kemampuan mengelola inflasi.

Baca Juga: Wabup Sudono Bersyukur Jamaah Pulang Sehat Walafiat, Saat Jemput Jamaah Haji Kloter 17

Angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara saat ini mencapai 14,90 persen. Kemiskinan ekstrem pada angka 1,50 persen. Turun dari tahun 2022 yang sebesar 1,53 persen.
Angka-angka tersebut masih di atas rata-rata provinsi, yaitu kemiskinan 10,77 persen dan kemiskinan ekstrem 1,1 persen.

Angka prevalensi stunting berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di Kabupaten Banjarnegara pada posisi 19,9 persen.

Angka itu sudah berada di bawah rata-rata provinsi yang masih sekitar 20,7 persen. Angka kemiskinan dan stunting ini harus diturunkan.

Belum hal yang terkait masalah pengangguran. Hingga kini dari angkatan kerja 583.890 jiwa di Banjarnegara, masih terdapat pengangguran 36.549 jiwa atau 6,26 persen.


Program UPZ Masjid: Multiplier Effect

Ali Arifin yang juga Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia Jawa Tengah atau PW DMI Jateng mencoba menawarkan solusi atas "pekerjaan rumah" yang dipesankan oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.

menyatakan "Ada salah satu cara yang multiplier effect. Insya Allah bisa menjadi salah satu solusi masalah kemiskinan, kemiskinan ekstrem, stunting, hingga mengurangi angka pengangguran di Banjarnegara," kata Ali.

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Ali Arifin adalah pembentukan Unit Pengumpul Zakat atau UPZ Masjid.

UPZ Masjid ini sebenarnya program Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang diketuai oleh mantan Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla.

Baca Juga: Jemput Jamaah Haji Purbalingga di Donohudan, Bupati Tiwi: Alhamdulillah Lancar Tanpa Hambatan

Sebenarnya, UPZ adalah satuan organisasi yang dibentuk Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Provinsi atau Kabupaten/Kota untuk mengumpulkan zakat.

Dasar hukumnya adalah UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, PP Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Inpres Nomor 03 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementrian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah Melalui Badan Amil Zakat Nasional, dan Peraturan Baznas No. 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat.

"DMI menggandeng Baznas membuat program UPZ Masjid. Program itu kerja sama dengan Baznas Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Tengah. Para remaja masjid kita beri SK pengurus UPZ Masjid masing-masing. Hasil UPZ Masjid itu untuk kebutuhan masjid, untuk masyarakat lingkungan sekitar masjid. Menyantuni kaum miskin, janda-janda tua, anak-anak yatim dan sebagainya. Konsepnya Masyarakat Memakmurkan Masjid dan Masjid Memakmurkan Masyarakat," jelas Ali.

"Program ini," lanjut Ali, "Muliplier effect. Mengurangi pengangguran, mengurangi angka stunting, dan bisa mengurangi angka kemiskinan ekstrem."

Baca Juga: 5 Dokter Spesialis Paling Langka di Indonesia, Jumlahnya Tak Sampai 20 Orang

Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi menyatakan tertarik akan program DMI bekerjasama dengan Baznas. "Nanti saya agendakan untuk membahas hal ini," kata Masrofi.

Sementara itu Ketua PW DMI Jawa Tengah Prof Ahmad Rofiq berharap mendapat dukungan sepenuhnya dari Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi dan jajarannya.

"Selain dukungan terhadap pembentukan dan berjalannya program UPZ Masjid, saya juga berharap Pemkab Banjarnegara dapat memfasilitasi sertifikasi halal pada pelaku UMKM," kata Prof Ahmad Rofiq yang juga Direktur LPPOM MUI Jawa Tengah.***

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah