Serunya Perang Tomat di Purbalingga, Kena Ceprot!

- 31 Juli 2023, 11:04 WIB
Perang Tomat dalam acara Festival Gunung Slamet ke 6 Purbalingga
Perang Tomat dalam acara Festival Gunung Slamet ke 6 Purbalingga /Brave/Instapurbalingga / tangkap layar

Oleh karena sering mengadakan ujangan di Desa Serang, untuk melestarikannya saat ini diganti dengan media tomat. Riswanto melanjutkan, digunakannya tomat yang sudah tidak layak konsumsi sebagai media ujangan tersebut merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan karena melimpahnya hasil pertanian.

 

Rudi, warga Desa Serang yang juga peserta Perang Tomat mengatakan dengan adanya tradisi perang tomat ini bisa merekatkan persaudaraan khususnya warga satu desa. Selain itu, tradisi yang diadakan setiap tahunnya ini juga bisa menjadi hiburan bagi warga Serang dan wisatawan yang berkunjung ke D'las.

“Terima kasih kepada Pemkab Purbalingga yang telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini,” pungkasnya. 

 

Ternyata ada daerah lain juga yang melaksanakan perang tomat semacam ini. Dari pantauan Banjarnegaraku.com di daerah Lembang juga ada tradisi perang tomat dengan nama Rempug Tarung Tomat. 

 

Satu lagi ada di Spanyol yang sudah dilaksanakan semenjak tahun 1945. Event La Tomatina bahkan sudah jadi event wisata dunia yang dilaksanakan setahun sekali. 

Baca Juga: 230 Atlet Banjarnegara Berangkat ke Porprov Jateng XVI untuk Merebut Posisi ke Sekian

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah