Tips Melatih Puasa yang Nyaman bagi Anak, Berikut Penjelasan dr Agus

11 April 2022, 09:35 WIB
ANAK PUASA - tips melatih dan mengenalkan puasa bagi anak sejak dini sangat penting untuk keberlajutannya kedepan /PEXELS / GABBY K/

BANJARNEGARAKU – Melatih dan mengenalkan puasa bagi anak sejak dini sangat penting untuk keberlajutannya kedepan.

Tentunya tidak mudah untuk melatih anak untuk berpuasa sejak dini, orang tua harus tau bagaimana berpuasa yang nyaman

Keluarga menjadi titik awal pendidikan bagi anak-anak, dimana pembelajaran yang nyaman inilah yang akan menjadi daya tarik tersendiri.

Baca Juga: Soal Pretest PPG 2022 dan Kunci Jawaban Sesuai Kisi-kisi PPG 2022 Terbaru, Indikator 11 sampai Indikator 20

Artikel berikut akan menyajikan tips melatih puasa yang nyaman bagi anak-anak, berikut penjelasn selengkapnya.

Bulan Ramadhan, tentunya bagi orang tua yang memiliki anak punya rencana untuk mengajak si kecil berpuasa, bukan?

Mengajarkan anak berpuasa sejak dini memang baik, akan tetapi para orang tua perlu memperhatikan kondisi fisik anak agar puasa bisa berjalan nyaman.

Mari simak penjelasan bersama dr Agus seorang dokter anak dan Diana Rahma seorang psikolog dalam acara tausiyah pagi Manajemen Qolbu FM Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung.

Baca Juga: Astaghfirullah! Pria di Purbalingga Nekat Menceburkan Diri ke Sumur

dr Agus menyatakan, kita mempunyai pengalaman dididik dan dilatih sewaktu kecil untuk berpuasa. Agar saat akil baligh kita lebih siap berpuasa atau saum.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah: 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Puasa wajib hukumnya untuk orang yang berakal sehat dan aqil baligh. Untuk anak-anak puasa hukumnya sunah dan sah. "Pahalanya untuk orang tua yang melatihnya, " ungkap dr Agus.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Cumi Hitam Pedas, Referensi Menu Berbuka Puasa dan Sahur

Apa yang harus dilakukan dan persiapkan agar seorang anak lancar berpuasa suatu saat nanti aqil baligh berikut penjelasan dr Agus.

Pertama, Tidak boleh lakukan paksaan.
Hanya ada keinginan dari diri sendiri dari anak mau menjalankan ibadah puasa. "Penting, ada keinginan dari anak, namun disesuaikan dengan usia dan kekuatan anak, " katanya.

Secara teori, tidak ada patokan khusus umur berapa anak mulai berpuasa. "Misal anak usia 2 tahun, bisa mulai berbicara dan menyampaikan sesuatu keinginan puasa, namun tetap memperhatikan kekuatan anak, " terangnya.

Esensi puasa, dididik sejak kecil. Bukan hanya menahan haus dan lapar saja, melainkan juga takut berdosa, kalau berpuasa dapat pahala dan disayang Allah.

Muncul tekad terbaik dari anak, kejujuran misalnya, Selain kejujuran, juga ada rasa empati pada lingkungan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Akhir Semester 2 Matematika Kelas 4 SD MI Halaman 204, Selisih Karyawan PT Makmur Jaya

"Anak saum tetapi tidak kuat, jujur menyampaikan pada orang tua bahwa ia sudah tidak kuat puasanya, termasuk melatih untuk menahan emosi" terangnya.

Meyinggung tentang apa yang harus disiapkan oleh orang tua, ditambahkannya bahwa orang tua menjadi role mode, panutan, dan potret bagi si anak.

Jelaskan pada anak, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja sejak subuh hingga magrib saja.

Latih anak secara bertahap, Jangan ada patokan waktu saat berbuka puasa. Ada yang kuat sampai waktu magrib, ada juga yang kuat hanya beberapa jam saja. Jangan ada pemaksaan dari orang tua.

Orang tua memberikan apresiasi pada anak. Bisa berupa pujian atau hadiah dalam bentuk apapun. Hal ini akan melekat pada anak. Karena yang anak lakukan dihargai oleh orang tua.

Baca Juga: Tes IQ: Uji Kemampuan Visualisasimu, Tebaklah Angka Berapa yang Anda Lihat pada Gambar Ini

Kedua, orang tua memastikan anak dalam kondisi sehat apa tidak.
Boleh dimulai berpuasa, bila sudah siap secara fisik dan mental. "Kondisi gizi baik, mental diberi sedikit ilmu," katanya

Lantas bagaimana cara mengetahui bahwa anak siap untuk melaksanakan puasa apa tidak? Berikut penuturan dr Agus.

Untuk memulai puasa agar orang tua melihat kondisi keseharian anak pada umumnya. Baik kondisi kesadaran maupun kondisi gizinya.

Secara praktis untuk melihat kondisi gizi seorang anak, sesuai ilmu kesehatan anak, bisa melihat tabel atau grafik pertumbuhan.

"Dari sisi kesehatan, kondisi anak demam apa tidak, nafsu makan baik apa tidak. Bila yakin, semua baik, klir, lalu ijin anak untuk berbicara. Boleh mulai berpuasa," terangnya.

Baca Juga: Tes IQ: Tebak 4 Kepribadian Seseorang Dilihat dari Caranya Membawa Tas

Berbicara tentang nafsu makan pada anak, lanjutnya, ini merupakan tantangan. Ada tiga faktor penting terkait makan pada anak. Diantaranya, yang memberi makan, yang diberi makan dan makanan itu sendiri," urainya.

Sementara itu, Diana Rahma, seorang psikolog menambahkan ketika mengajarkan berpuasa kepada anak dengan cara yang salah dapat menimbulkan luka psikis.

Lalu, bagaimana menumbuhkan motivasi pada anak agar ada keinginan berpuasa menurut psikolog Diana Rahma?

1. Mengenalkan

Pintu gerbang mendekatkan puasa dengan anak, sampaikan informasi yang benar. Kenalkan dengan kecintaan pada anak.

"Puasa merupakan perintah Allah bagi orang yang beriman, kalau mau berpuasa nanti diberi pahala dan disayang Allah," katanya.

Baca Juga: Simak! 7 Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Ied, Salah Satunya Bagi Wanita Tidak Boleh Pakai Parfum

2. Uswah

Orang tua adalah role mode atau panutan/ contoh. Imitasi merupakan proses belajar paling alami, tanpa banyak bertutur.

"Keteladanan penting, bukan hanya untuk anak, juga kita sendiri, " katanya.

3. Dengan bertahap

Mengenalkan puasa secara bertahap. Ketahui perkembangan otak. Anak prasekolah belum bisa berpikir abstrak.

Tahap ini penting agar penyesuaian dengan alami. Tidak lompat. Tips pakai pembelajaran yang konkret.

Baca Juga: Kapan Libur dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 2022? Berikut Selengkapnya

4. Apresiasi

Saat mengajarkan puasa, berikan secara bertahap. Menjadikan puasa sebagai kebiasaan.
Berikan apresiasi kepada anak yang berpuasa. Tidak harus berbentuk materi, bisa berupa pujian. Hal ini akan memperkuat dan memotivasi anak.

5. Harap pertolongan Allah SWT.

Melibatkan Allah dalam proses mengajarkan puasa kepada anak.

Itulah penjelasan dr Agus mengenai tips melatih dan mengenalkan puasa bagi anak sejak dini sangat penting untuk keberlajutannya kedepan.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler