Ibu Hamil Ingin Berpuasa? Ini Penjelasan dr Agus Ujianto Mengenai Kesehatan Ibu Hamil dan Kandungannya

21 April 2022, 09:51 WIB
Ibu Hamil Ingin Berpuasa? Ini Penjelasan dr Agus Ujianto Mengenai Kesehatan Ibu Hamil dan KandungannyaIbu Hamil Ingin Berpuasa? Ini Penjelasan dr Agus Ujianto Mengenai Kesehatan Ibu Hamil dan Kandungannya/Pixabay/Bgmfotografia /

BANJARNEGARAKU - Bagi seorang muslim puasa merupakan suatu kewajiban, namun bagi ibu muslim yang sedang hamil, ada kelonggaran untuk boleh tidak berpuasa demi Kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.

Pada artikel ini kita akan membahas beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum ibu hamil memutuskan untuk berpuasa yang dijelaskan oleh dr Agus Ujianto.

Dalam ilmu kedokteran kandungan, masa hamil wanita dibagi dalam tiga periode, yaitu trimester satu, dua dan tiga.

Baca Juga: Geger! Jelang Buka Puasa, Warga Purbalingga Temukan Mayat di Kamar Kost

Masa yang rentan Ketika ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa adalah pada trimester pertama dan trimester terakhir masa kehamilan.

Ini karena pada trimester pertama, tubuh ibu masih beradaptasi dengan keberadaan janin.

“Perubahan hormon, rasa mual dan muntah masih sering dialami pada trimester pertama. Jika ibu memaksakan puasa pada masa ini, ibu hamil akan rentan dehidrasi dan kekurangan asupan bagi janin,” ujar dr Agus Ujianto, MSi Med SpB, direktur RSI Banjarnegara.

Baca Juga: Seberapa Jawa Koe! Arti Kata Babak Bundhas Lengkap dengan Contoh Kalimat

Hal ini tentu berbahaya karena pertumbuhan janin dapat terhambat.

Namun jika ibu hamil tidak terganggu kesehatannya maka puasa bisa terus dikerjakan, karena bagi orang beriman, berpuasa justru memberikan rasa tenang karena perasaan dekat dengan sang Khaliq.

Sementara pada trimester akhir, janin masih terus berkembang menyempurnakan organ-organ penting sehingga disarankan ibu hamil tetap makan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.

Selain itu, saat trimester akhir, kelahiran janin bisa terjadi kapan saja dan ibu hamil diharapkan memiliki tenaga yang cukup untuk melahirkan.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu? VIRAL Pamer Kekayaan, Awalnya dibiarkan, Biasanya Dikilani

Maka dari itu, memenuhi kebutuhan gizi sangatlah penting pada masa-masa ini.

“Nah kondisi puasa di siang hari yang terbatas nutrisi bisa disempurnakan di malam hari, disinilah ibu hamil harus mampu menjaga aktifitas di siang hari agar tidak membuat kehilangan cairan dan energi berlebihan,” jelas dr Agus Ujianto.

Pada trimester kedua kehamilan, ibu hamil sudah mulai nyaman dengan kehamilannya. Morning sickness sudah berkurang dan ibu sudah dapat beradaptasi dengan keberadaan janin.

Baca Juga: Rayakan Kemajuan dan Kesetaraan Gender, Download Twibbon Hari Kartini Disini, Gratis!

Pada masa ini ibu hamil secara fisiologis biasanya lebih siap dalam berpuasa, tetapi harus tetap memperhatikan asupan gizinya apakah sudah cukup atau belum, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Sebuah Penelitian yang dilakukan pada tahun 2004 di salah satu rumah sakit di Tehran, Iran, menyatakan bahwa ibu hamil yang sedang dalam masa trimester pertama dan berpuasa memiliki risiko 1,5 kali lebih besar nantinya melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg).

Ini bisa jadi dikarenakan kurangnya asupan gizi ke janin, padahal pada trimester pertama dibutuhkan tambahan kalori kurang lebih 180 kalori perharinya untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kah Kamu? Membuat Kalimat dari Kata Dasar dalam Bahasa Jawa 'Aja' dan Menunjukkan Artinya

Sedang penelitian lainnya menyatakan tidak ada perbedaan antara wanita hamil yang berpuasa maupun tidak berpuasa pada trimester berapapun dengan penilaian hasil berat badan bayi yang dilahirkan.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan jika ibu hamil yang akan berpuasa adalah saat periksa antenatalcare atau saat berpuasa dan merasa ada gangguan kehamilan, biasakan berkonsultasi dengan dokter atau bidan keluarga anda.

Periksakan apakah terdapat komplikasi kehamilan yang dapat bertambah parah jika berpuasa (seperti anemia dan diabetes gestasional).

Bagi ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan, konsultasikan terlebih dahulu kapan rencana berpuasa.

Baca Juga: Lengkapi Puasamu dengan Zakat, Berikut Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

“Ibu hamil yang hoby mengonsumsi kafein (baik dari soda, kopi, teh dan cokelat) cobalah kurangi sedikit-sedikit asupan kafein sebelum memulai masa puasa. Sehingga keluhan sakit kepala karena “sakau” tidak mengonsumsi kafein bisa dihindari,” lanjut Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (Predigti) ini.

Saat hamil, konsumsi kafein maksimal yang dianjurkan adalah 200mg atau setara dengan dua cangkir kopi instan.

Jika kenaikan berat badan ibu hamil tidak sesuai dengan yang seharusnya, dapat dikarenakan kurangnya asupan gizi selama puasa, segeralah periksakan ke dokter jika Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Baca Juga: Sambut Hari Kemenangan, Siapkan Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Idul Fitri

Merasa sangat haus, buang air kecil tidak sebanyak biasanya, dan urin berubah warna menjadi pekat dan berbau menyengat. Ini merupakan tanda dehidrasi dan membuat ibu hamil rentan terkena infeksi saluran kemih.

Jika ibu hamil tiba-tiba sakit kepala, demam serta mengalami rasa sakit yang tidak biasa atau merasa mual, lemas, dan mulai muntah-muntah, lelah meskipun sudah beristirahat, sebaiknya membatalkan puasa dengan minum cairan oralit untuk mengembalikan ion tubuh yang hilang selama puasa.

Demikian pula jika merasakan adanya perbedaan pada Gerakan bayi seperti misalnya bayi tidak bergerak seaktif biasanya.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Buat Kalimat dari Bahasa Jawa, Surup, Nglencer, Mobat-mabit, Cengel, Disertai Artinya

“Kebanggaan Muslimah shaleh memang salah satunya jika mampu menuntaskan sebulan penuh puasa Ramadhan, namun Allah sangat pemurah, jika memang tidak kuat maka sebaiknya bisa membatalkan puasa dan digantikan dengan membayar fidyah atau membayar puasa setelah sehat paska nifas nantinya,” pungkas dr Agus Ujianto.

Demikian penjelasan dr Agus Ujianto mengenai puasa bagi kesehatan ibu hamil dan kandungannya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler