Network
"Kunci utama tentunya harus selalu mengutamakan komunikasi dengan anggota keluarga, harus mendapatkan izin dari suami dan anak, jadi akan terasa nyaman dalam mengembangkan karier. Adanya perkembangan tekhnologi komunikasi akan lebih memudahkan dalam membantu komunikasi yang konsisten dengan keluarga dimanapun berada bisa saling menyapa dan berinteraksi dengan keluarga," ungkapnya.
Menjadi penyelenggara Pemilu memiliki banyak suka duka yang dialaminya, Khuswatun membeberkan, seperti ketika tahapan Pemilu sudah mulai padat misalnya, ada waktu-waktu yang normalnya orang sudah beristirahat malam, namun masih harus berkutat di kantor dan sering harus pulang tengah malam bahkan dini hari.
Sebagai seorang pelayan publik, acapkali juga bertemu dengan berbagai macam karakter manusia, dari yang dilayani sekali paham dan selesai, ada pula yang harus lebih sabar dan dilakukan berkali-kali.
Baca Juga: Manfaat Kamijara atau Sereh Bagi Kesehatan, Ini Kata Praktisi Kesehatan dr Agus Ujianto Selengkapnya
Namun demikian, duka menjadi seimbang bahkan hilang ketika mengingat bahwa dirinya bisa memperoleh kemanfaat luar biasa dengan bertemu banyak orang, manfaat positif lebih banyak dirasa, seperti ada jaringan positif yang terbangun secara alami.
"Sesuai dengan janji pakta integritas dan pesan dari keluarga, saya selalu berusaha amanah dalam menjalankan tugas pekerjaan, saya berusaha menempatkan kesadaran bahwa Tuhan melihat seluruh gerak gerik saya, sehingga selain memedomani regulasi saya juga bekerja dengan mengaharap Ridho Illahi," jelas Khuswatun.
Khuswatun berharap agar apa yang sekarang dikerjakan berdampak baik buat lembaga yang menaungi dan halal bagi keluarga.
"Dan seandainya Tuhan mengizinkan, diberi umur yang bermanfaat saya terus bisa mengabdi berkarir untuk bangsa tanpa mengabaikan tugas sebagai perempuan yang berdaya guna," pungkas Khuswatun.
