Network
BANJARNEGARAKU.COM - Sebuah video postingan Reel instagram milik akun lambe.nyinyir.official menayangkan kehisterisan sebuah keluarga di depan sebuah pintu ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Keterangan yang menyertai video tersebut adalah karena salah satu keluarga tidak bisa tertolong nyawanya karena angin duduk. Almarhum yang merasakan kurang enak badan minta kerokan, namun jadi tidak sadarkan diri. Saat dibawa ke UGD tidak tertolong lagi.
Di video yang mendapat like 206K dan dikomentari sejumlah 10,8 K komentar pada Kamis 31 Agustus 2023 pukul 12.35 WIB, tidak disebutkan lokasi kejadian dan nama keluarga serta korban. Diduga postingan ditujukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai angin duduk. Penanganan angin duduk dengan cara kerokan adalah kurang tepat.
Video viral nini didahului dengan judul 'minta kerok, sakit mendadak, masuk ugd'. Tampak seorang bapak bersarung dan memakai peci putih terduduk menangis meraung di depan sebuah pintu UGD. Sementara di depannya ada mobil pick up warna hitam yang diduga untuk mengangkut almarhum saat dibawa ke UGD.
Di atas mobil bak terbuka seorang wanita menangis berguling-guling dan berteriak-teriak. Sementara di dari seberang mobil tampak seorang wanita datang menangis sambil mengangkat kedua tangannya. Sedang pemegang kamera juga tak tahan ikut terdengar mulai menangis.
"Sebuah keluarga histeris karena anggota keluarga mendadak harus dilarikan ke UGD karena awalnya minta dikerok," tulis keterangan kejadian. "Awalnya tidak ada gejala apa-apa, namun setelah pasien minta dikerok karena merasa masuk angin, bukannya sembuh malah ia tak sadarkan diri," lanjut keterangan yang diikutsertakan dalam video. Penyakit dengan gejala di atas dikenal di masyarakat sebagai angin duduk atau masuk angin berlarut-larut.
Tragisnya korban tak bisa diselamatkan lagi. "Keluarga yang mengantarkan pun histeris setelah sampai UGD rumah sakit, karena kerabat tak dapat diselamatkan nyawanya," begitu keterangan video yang disertakan. Angin duduk berujung maut.
Baca Juga: Sebuah Mobil Hangus Terbakar di Desa Kecitran Banjarnegara, Diduga Akibat Korsleting
