Asyiknya Gaya Taj Yasin, Main Offroad Pakai Sarung Batik

15 Februari 2022, 20:01 WIB
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat offroad di Wonosobo /Humas Pemprov Jateng/

BANJARNEGARAKU - Gaya Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin saat Offroad di Wonosobo asik. Betapa tidak, ia tetap mengenakan sarung batik saat membesut kendaraan spesialis penggaruk tanah.

Meski mengenakan sarung batik, semua yang berkaitan tentang keamanan ia patuhi dan laksanakan benar benar. Seperti helm, sabuk pengaman, dan perlengkapan pengaman lainnya.

Taj Yasin menjajal offroad di Krasak, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo, Selasa 15 Februari 2022. Bersama Komunitas Jeep Wonosobo, Taj Yasin tampak semangat menjajal medan offroad yang terjal dan menantang adrenalin.

Baca Juga: Gratis, Twibbon Hari Jadi Banyumas ke 451 Tahun 2022, Lengkap dengan Cara Penggunaannya

Mengenakan sarung motif batik, Taj Yasin mengendarai Jeep warna merah mengitari medan berlumpur yang berlokasi di belakang gedung Ponpes Al Munir Krasak.

Sekitar 15 menit "gas pol" di area offroad, Taj Yasin mengaku sangat senang tubuhnya terguncang saat mobil melaju kencang.

"Ternyata offroad menarik, berbeda dengan berkendara di jalan raya. Kalau di jalan biasanya main kopling ternyata kebiasaan itu dihilangkan di offroad, kopling harus dilepas tinggal gas terus," ujar Taj Yasin.

Baca Juga: Wisata Dieng Kulon Daya Tarik yang Menghipnotis

Taj Yasin Maimoen bersama KH Chamzah Chasan (Gus Hamzah Banjarnegara)mengenakan sarung batik, sesaat sebelum offroadi di Wonosobo.

Ia mengatakan, keberadaan komunitas jeep di sekitar tempat wisata, seperti di Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung dan daerah lainnya mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi wisata.

Para wisatawan tidak hanya memanfaatkan jeep sebagai sarana transportasi menembus jalur terjal dan menantang, namun juga menikmati wahana lainnya sembari menyantap kuliner yang dijajakan warga.

Selain itu, para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga akan semangat berkreasi dan berinovasi untuk menarik wisatawan agar datang melancong dan berbelanja.

Baca Juga: Makassar, Malang dan Tangerang Masuk Kota Terbersih

Kedatangan wisatawan akan menggeliatkan ekonomi kreatif dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar lokasi wisata.

"Ini saja medannya seperti ini, kalau masuk ke kawasan hutan yang tidak bisa dilalui kendaraan biasa maka bisa menggunakan jeep. Artinya akses wisata yang ada di pedalaman itu akan lebih menarik, dan komunitas Jeep bisa mengantarkan wisatawan ke sana," bebernya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Suzuki Jeep Wonosobo (Sujiwo), Mukhlas Maskur menyebutkan, di wilayah Wonosobo dan sekitarnya terdapat sekitar empat komunitas offroad dengan berbagai merk kendaraan dan beragam latar belakang.

Baca Juga: Taj Yasin Wacanakan Tambah 20 Ribu Orang Pengajar Keagamaan Terima Insentif

Semua menyatu dalam komunitas offroad sebagai sarana wisata maupun sekadar hobi.

"Jumlah anggotanya ada sekitar 150 orang. Komunitas kami ada sejak tahun 1974, sebagian sebagai sarana transportasi wisata dan ada pula sebagai hobi," katanya.

Untuk sarana transportasi wisata, kata dia, antara lain di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Telaga Menjer di Kecamatan Garung, Kaliwiro, dan sebagainya. Tarif yang dikenakan pada wisatawan offroad di beberapa objek wisata di daerah Wonosobo bervariasi mulai Rp200 ribu - Rp500 ribu per unit.***

Editor: Nugroho Purbohandoyo

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler