Kampanye Stop Bullying, Begini yang Dilakukan Siswa SMP Muhammadiyah 1 Gombong

14 Oktober 2023, 12:23 WIB
Kampanyekan Stop Bullying, Begini yang Dilakukan Siswa SMP Muhammadiyah 1 Gombong /Teguh S

BANJARNEGARAKU.COM - Guru Bimbingan Konseling (BK) SMP Muhammadiyah 1 Gombong Imam Zhafir Alam. S. Psi kampayekan stop bullying kepada siswa.

Kampanye kali ini dilakukan semua siswa kelas 7 dengan membuat video stop bullying,"semoga kasus kemarin menjadi bullying yang terakhir", ungkapnya.

Seiring pemberitaan bullying yang sempat viral beberapa Waktu lalu dikalangan pelajar membuat prihatin kita semua.

Kasus bullying pada kalangan pelajar di Indonesia masih cukup marak terjadi dan mencapai angka yang tinggi.

Baca Juga: Ramai Kasus Bullying Antar Siswa, Puluhan Perwira Polres Banjarnegara Datangi Sekolah? Ini yang Dilakukan

Menurutnya, terbentuknya perilaku bullying ini dapat disebabkan karena melihat seseorang memiliki kekurangan baik fisik maupun mental. “Apabila perilaku tersebut tidak segera dicegah maka akan berdampak besar terhadap perkembangan pola pikir anak,” ujarnya.

Kampanye stop bullying kali ini dengan sasaran kurang lebih 135 siswa SMP Muhammadiyah 1 Gombong dengan membuat video secara berkelompok.

Salah satu contoh video sederhana yang dibuat oleh kelompok kelas 7 A yaitu Fila, Aisyah, Feli, Shafiyah tentang contoh perilaku bullying yaitu menyembunyikan sepatu salah satu temannya, mengambil dan melemparkannya.

Baca Juga: Gerakan Anti Bullying, SDIT Insan Mulia Karangkobar Gelar Expo dan Pamerkan Karya Siswa

Diakhir video, berisi pesan bahwa bullying adalah perilaku yang buruk dan tidak pantas dicontoh oleh atau ke siapapun.

Tidak hanya itu, Nabhan salah satu siswa kelas 7 A juga mengkapanyekan kepada kakak kelasnya yaitu kelas 8 dan 9 dengan cara membagikan video karyanya.

Zhafir menjelaskan perundungan dapat menyebabkan trauma baik fisik maupun psikologis yang punya dampak buruk yang besar bagi anak.

Di samping itu, hadirnya media sosial dan internet yang dekat dengan anak ternyata menjadi ruang baru bagi tumbuhnya Cyberbullying atau perundungan di ranah digital.

Baca Juga: Siswa MTs Kotamobagu Tewas Akibat Bullying dan Perundungan, Berikut Selengkapnya

“Cyberbullying ini yang juga marak terjadi saat ini. Oleh karena itu, pencegahan kekerasan melalui satuan pendidikan bukan hanya dilakukan melalui slogan-slogan yang ada, tapi harus dilakukan secara menyeluruh melalui proses peneladanan yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari,” jelas Zhafir.

Bullying atau merundung adalah menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan dari waktu ke waktu, seperti memanggil nama seseorang dengan julukan yang tidak disukai, memukul, mendorong, menyebarkan rumor, mengancam, atau merongrong.

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Bullying kerap dilakukan dilingkungan sekolah, hal ini tentunya menjadi perhatian pihak sekolah untuk selalu mengedukasi siswanya terkait hal tersebut.

Dengan dilaksanakannya kampanye stop bullying ini, diharapkan para siswa memahami dampak bullying.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler