"Terlebih sekarang kemajuan teknologi transportasi luar biasa, termasuk pesawat supersonik yang kecepatannya melebihi cahaya sehingga masyarakat bisa maklum atau paham," katanya.
Tetapi saat itu, lanjut dia, alat transportasi hanya naik kuda dan unta. Belum lagi berbicara langit ke tujuh, masyarakat saat itu masih sangat jauh dari teknologi.
Baca Juga: Malas Bersih-bersih, Awas Kesehatan Paru-paru Terancam
Sehingga sangat wajar ketika Rosulullah menceritakan perjalannya hanya ditempuh dalam waktu satu malam, reaksi masyarakat Makkah beraneka ragam.
"Banyak yang ingkar tidak percaya, bahkan tidak sedikit yang sebelumnya iman Islam gara-gara Isra Mi'raj akhirnya murtad atau keluar dari Islam,"
"Karena waktu itu pendekatannya hanya logika dan akal. Sedangkan bagi yang percaya, peristiwa itu benar-benar terjadi karena kehendak Allah," bebernya