Network
BANJARNEGARAKU.COM - Peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terasa lebih semarak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut karena berbagai atraksi yang mendebarkan dan menarik perhatian bisa disaksikan para peserta usai pelaksanaan upacara HSN 2022.
Sejumlah atraksi diperankan oleh personel Patriot Garuda Nusantara (PGN), di antaranya menaiki tangga berjeruji samurai, menembak balon dan mengendarai motor dengan mata tertutup.
Baca Juga: Jauhi Sifat Ini Karena Bikin Rejeki Kita Seret, Simak Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Selain itu juga ada atraksi menggulingkan badan di atas serpian kaca, atraksi personel PGN ditabrak motor besar, dan atraksi menarik lainnya.
Selain berbagai atraksi dari PGN juga digelar formasi baris berbaris yang diperankan oleh pasukan pengibar bendera dari Remaja Masjid Agung Jateng (RISMA JT), hiburan Musik qasidah modern, dan marching band.
Ketua Pelaksana HSN MAJT, H Isdiyanto Isman menyampaikan terima kasih kepada para peserta upacara dari berbagai Pondok Pesantren.
Baca Juga: KH Hasyim Asy'ari Ulama dan Pahlawan Nasional Sosok di Balik Hari Santri Nasional, Berikut Profilnya
"HSN tahun 2022 ini sengaja dirancang semenarik mungkin, diharapkan bisa memberikan hiburan bagi para santri dan peserta upacara,'' ujarnya.
Sementara itu, sesepuh MAJT KH Ali Mufiz mengatakan, momentum HSN 2022 sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena pada hakikatnya perjuangan santri yang dipimpin ulama berhasil mempertahankan NKRI yang merdeka dan berdaulat.
"Beberapa kegiatan yang kita gelar diantaranya seminar entrepeneur pemberdayaan santri di era digital di TVKU, serta ziarah ke makam pejuang jihad fisabilillah Buntet Cirebon dan Pemalang," ujarnya.
Baca Juga: Mars Hari Santri, Berikut Liriknya Secara Lengkap dan Menjadikan Penyemat untuk Indonesia
Selain itu juga ada pengajian akbar dengan menghadirkan Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Musthofa, dan puncak acaranya yakni upacara HSN.
"Inilah sebagai bentuk menguri-uri budaya perjuangan para santri," lanjutnya.
Lebih jauh beliau mengatakan, pendidikan para santri tidak dimiliki oleh sebagian kelompok yang lain, karena selain memperdalam agama anak-anak di Pondok Pesantren ditempa untuk mengembangkan potensi diri yang berakhlak dan bermartabat.
Baca Juga: Dosa Terbesar Kedua Setelah Syirik, Berikut Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
''Begitu pentingnya perjuangan para ulama dan santri sejak tahun 1945, maka HSN ini menjadi sangat penting untuk diperingati," pungkas Ali Mufiz.***
