Gus Yasin Minta Santri Tahfidh Al-Qur'an Jaga Almamater dan Sopan Santun

- 21 Januari 2023, 02:28 WIB
Gus Yasin Minta Santri Tahfidh Al-Qur'an Jaga Almamater dan Sopan Santun
Gus Yasin Minta Santri Tahfidh Al-Qur'an Jaga Almamater dan Sopan Santun /Dian Sulistiono/

BANJARNEGARAKU.COM - Para santri Tahfidh Al-Quran MAJT-Baznas Jateng diminta selalu menjaga adab sopan santun.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jateng H Taj Yasin Maemoen mewanti-wanti kepada Santri untuk santun dalam berbahasa, santun dalam berpakaian, santun dalam perilaku dan penampilan.

Dan lebih-lebih karena keberadaan santri di MAJT akan dinilai oleh masyarakat, baik dari perilaku maupun penampilannya.

Baca Juga: Satu Hal yang Bikin Sholat Kita Tidak Khusyuk, Berikut Penjelasan Buya Yahya Selengkapnya

"Para Santri harus selalu santun dalam penampilan. Saya harapkan para Santri selalu menjaga adab sebagai santri.

Di antaranya, sopan dalam penampilan ini sangat penting, kalau rambutnya gondrong dirapikan, karena santri Tahfidh MAJT-Baznas akan menjadi almamater yang akan dinilai oleh masyarakat," pesan Gus Yasin pada peresmian Pesantren Tahfidh Al Qur'an MAJT-Baznas, di aula MAJT, Jumat 20 Januari 2023.

Menandai peresmian Tahfidh Al-Quran, wagub Gus Yasin mengalungkan sorban dan membagikan kitab suci Al-Qu'ran kepada para santri.

Baca Juga: Kampus II UIN Saizu Purbalingga November Selesai, Pembangunan sudah Mencapai 38,9 persen

Sebelumnya para santri telah mengucapkan ikrar sebagai santri yang akan menjaga tata tertib selama menimba ilmu di pesantren.

Hadir pada acara tersebut, Ketua Baznas se-Jateng, orang tua santri Tahfidh, Ketua Baznas Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Baznas RI yang juga Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Ahmad MA, sesepuh MAJT KH Ali Mufiz, dan sesepuh Pesantren Yanbu’ul Qur’an, Kudus, KH M Ulil Albab Arwani Al-Hafidz, sekaligus memberikan tausiyah pada peresmian Pesantren tahfidh.

Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji mengatakan, dari 35 kabupaten/kota sudah mengirimkan santrinya untuk belajar di Pesantren Tahfidh.

Bagi daerah yang belum mengirimkan santri diharapkan ke depan segera mengirimkan santrinya, karena setelah lulus dari Pesantren Tahfidh akan menjadi sarjana dan lulus dari pesantren yang akan banyak manfaatnya di daerah masing-masing.

Baca Juga: Sukses Pemilu! Dinkominfo Purbalingga Siap Ikut Kawal Tahapan Pemilu 2024

"Para santri akan dibiayai secara bergotong- royong antara Baznas Kabupaten/Kota, Baznas Jateng, dan MAJT. Para santri tahfidh akan dibekali ilmu Al-Quran dan Insya Allah akan mendapatkan ilmu lain yang bermanfaat, misalnya nyambi kuliah di universitas terbuka, dan Insya Allah kuliah tidak akan mengganggu pelajaran di pesantren," kata KH Darodji.

Menurut KH Darodji, peran Baznas di Pesantren Tahfidz membantu pembiayaan para santri. Misalnya, biaya bulanan ditanggung oleh Baznas kabupaten/kota.

Sedangkan operasional, misalnya honor gurunya akan dipikul bersama MAJT, dan Baznas Jateng akan membiayai SPP melalui beasiswa Baznas saat kuliah di universitas terbuka.

Baca Juga: Bupati Tiwi Minta Camat Harus Tempati Rumah Dinas

Sementara Ketua PP MAJT, Prof Dr Noor Ahmad MA mengatakan, target yang akan dicapai dalam pendirian Pesantren Tahfidz Al-Qur’an ini diharapkan bisa mencetak santri penghafal dan fasih membaca Al-Qur'an sebanyak-banyaknya.

Setiap tahun minimal dua orang yang akan dikembalikan ke daerah untuk menjadi imam masjid di daerah masing-masing.

"MAJT nantinya juga akan menggalang kerja sama secara nasional, para santri hafiz Qur'an kita kirim ke sejumlah daerah di Indonesia yang membutuhkan.

Baca Juga: 1,08 Juta Penduduk Jateng Menganggur, Ini Definisi Penggangguran, Berikut 2 Kabupaten Tertinggi dan Terendah

Bahkan akan menjalin kerja sama dengan luar negeri. Tahun ini saja MAJT akan mengirim dua imam shalat ke luar negeri, karena memang permintaan imam shalat dari luar negeri banyak yang membutuhkan," ujar KH Noor Ahmad.

Menurut Prof Noor Ahmad, para santri Tahfidh akan menjalani pembelajaran selama empat tahun. Untuk menunjang studi para santri, MAJT dan Baznas melakukan kerja sama dengan Universitas Terbuka (UT).

Para santri akan dibekali ilmu komunikasi, sehingga selain mahir dalam bidang tahfidh, juga akan menguasai ilmu komunikasi.

Kewajiban PP MAJT membiayai pembangunan revonasi asrama yang representatif untuk para santri meliputi ruang belajar mengajar, kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang makan, dan lain-lain, dengan dana awal sebesar Rp565.000.000.

Baca Juga: Guru PJOK SD Banjarnegara Perdalam Massage Cedera Olahraga

Selain itu PP MAJT bertanggung jawab dalam hal pengadaan kiai/pengasuh Tahfidz, penyelenggaraan proses belajar mengajar tahfidz, pengelolaan/manajemen serta sarana pendukung lain yang diperlukan.

Pihak Baznas Jawa Tengah dengan batas kewenangannya mendukung melalui bantuan pentasarufan dana zakat untuk pesantren Tahfidz Al-Qur’an sebagai asnaf badan hukum fi sabillah, berupa biaya operasional rutin sebesar Rp. 30.000.000 per bulan.***

Editor: Nowo Sarwidi, S.Pd

Sumber: Baznas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x