Namun tahun 1997 Saryadi mengaku banting stir berjualan leker pengganan berbahan dasar tepung dan pisang dengan topping beragam, seperti keju, coklat, dll.
"Saat itu banyak pabrik alat-alat rumah tangga yang memproduksi panci presto skala rumah tangga. Artinya, jika butuh bandeng ptresto 1-2 kg, cukup buat sendiri di rumah. Mudah dan lebih murah. Akhirnya saya jualan leker keliling," katanya.
Baca Juga: 7 Orang Asal Semarang Rela Gowes Jawa Bali demi Charity 1000 KM untuk Kaki Palsu
Awal tahun 2000, Saryadi mengaku sudah berjualan menetap di kantin kompleks SD Isriati Baiturrahman 2 Manyaran Semarang.
"Hingga sekarang ini saya tetap berjualan leker di kompleks Islamic Center Manyaran Semarang,"
"Modalnya berapa, Pak?"
Baca Juga: PSIS Semarang Datangkan Gian Zola untuk Variasi Lini Tengah
"Rp100 ribu setiap hari,"